Selamat Menunaikan Ibadah Puasa |
|
|
bebas kertas, tak terbatas, tampil tuntas |
Jumat, 15 Januari 1999 |
Surabaya |
18 Klebun di Kecamatan Tragah Surati Gubernur Minta Camat Iskandar Arief Tak Dimutasi Bangkalan, JP.- Sebanyak 18 klebun (kepala desa) yang ada di Kecamatan Tragah kompak. Minta camatnya Iskandar Arief tidak dimutasi menjadi staf DLLAJR Bangkalan. Pasalnya, Iskandar dinilai sukses selama menjalankan tugasnya di Tragah. Tak hanya itu, ia juga dikenal sangat dekat dengan warga dan tokoh masyarakat setempat. Selain itu, camat baru pengganti Iskandar, dinilai kualitasnya lebih jelek. Terbukti, saat menjadi Camat Klampis, Sunarto (pengganti Iskandar) tidak sukses menjalankan tugasnya. Baik, dalam menjalankan roda pemerintahan, melakukan pendekatan dengan masyarakat setempat maupun membawa misi politik. Buktinya, pada Pemilu 1997 lalu dia tak mampu mendongkrak suara Golkar, sehingga ia ditarik menjadi staf sospol Bangkalan, ujar Kades Tambin Syaiful Kanon, di dampingi kades lainnya. Pertimbangan itulah yang akhirnya membuat seluruh kades yang ada di Kecamatan Tragah sepakat mengajukan surat permohonan ke Gubernur agar camatnya tak diganti. Keinginan itu juga didukung oleh tokoh pemuda dan tokoh masyarakat desa di Kecamatan Tragah, tambah Kades Pocong Mat Said. Bahkan, sebagai bukti warga masih mencintai Camat Iskandar, Rabu kemarin sekitar 500 tokoh pemuda, ulama dan masyarakat dari 18 desa di Kecamatan Tragah menggelar aksi unjuk rasa di kantor kecamatan. Aksi itu dipimpin langsung oleh klebun-nya. Tuntutan warga agar Pemda tetap mempertahankan Iskandar yang telah menjabat sebagai Camat Tragah selama 3 tahun 5 bulan. Kami minta Pemda memperhatikan aspirasi rakyat. Karena, kalau keinginan masyarakat ini dibiarkan dan tidak ditindaklanjuti, dikhawatirkan akan terjadi aksi lebih besar yang bisa mengarah pada kerusuhan, tambah. Menurut beberapa warga, rencananya, saat terjadi unjuk rasa merupakan hari pertama Sunarto mulai masuk kantor. Namun, ada yang mengatakan kalau Sunarto sebenarnya sudah harus menduduki jabatan barunya sejak 1 Januari lalu, sesuai dengan SP (surat perintah) yang ditandatangani bupati. Karena warga Tragah tak terima, bahkan menggelar aksi unjuk rasa, maka Sunarto lebih memilih ngacir dari pada datang ke kantor. Pada hari sebelumnya, kecamatan juga menggelar acara pisah kenal camat di kantor kecamatan, tapi gagal karena takut ancaman massa. Sementara itu, Kabag Humas Pemda Bangkalan Drs Mohammad Arifin ketika dikonfirmasi mengatakan, kalau keinginan warga itu sulit dikabulkan. Mengingat, bupati tidak mungkin mencabut SP (surat perintah) penempatan Sunarto sebagai Camat Tragah. Penempatan Iskandar di DLLAJR itu sudah sesuai dengan kesalahannya, ujar Arifin seraya menolak menyebut kesalahan yang dimaksud.(cho) |
Serambi MADURA |
PadepokanVirtual Surabaya Based Virtual Learning Environment |