back | |
Serambi MADURA |
PadepokanVirtual Surabaya Based Virtual Life-long Learning Environment |
Kamis 15 April 1999 |
Suara Indonesia |
Pamekasan - SI
Ribuan pengungsi dari Sambas dan Pontianak, yang kini ditampung di Bangkalan, akan dikembalikan lagi ke Sambas. Ini dikemukakan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Ryamizard Ryacudu, di sela-sela kegiatan panen raya jagung di Desa Bajang, Kecamatan Pakong, Pamekasan, Rabu (14/4), kemarin.
"Ada kemungkinan pengungsi yang pulang ke Madura akan dikembalikan lagi ke Sambas. Ya, kita lihat dulu perkembangannya dan kita dinginkan dulu suasananya," katanya kepada wartawan.
Pangdam meminta agar tokoh masyarakat dan penduduk asli di Sambas tidak antipati terhadap kehadiran warga Madura. Pangdam menghimbau agar mereka mau hidup berdaampingan dengan warga pendatang, termasuk suku Madura. Pangdam meminta agar warga Madura senantiasa beradaptasi dengan lingkungan terutama dengan warga asli.
Menyinggung sikap beberapa warga dan tokoh penduduk asli Sambas yang kemungkinan bersikeras untuk menolak kehadiran warga Madura di Sambas, Pangdam menyatakan tidak ada alasan bagi mereka untuk bersikap seperti itu.
Alasannya, semua warga negara itu harus mendapat perlakuan yang sama dan tidak boleh ada diskriminisasi. Kalau pun ada yang betindak di luar hukum, hendaknya diselesaikan melalui proses hukum. "Negara kita kan bukan negara Madura saja, bukan negara Sambas, dan bukan negara Dayak atau Melayu saja, siapa pun boleh ke mana-mana. Orang Madura boleh ke sana (Sambas), orang Melayu boleh ke sini (Madura, red)."
Hanya saja, kendala khusus yang dialami pengungsi adalah soal nasib keluarganya yang belum jelas sampai saat ini. Kondisi demikian terjadi karena di antara mereka yang pulang ke Madura sudah generasi ketiga. (abd)