Pengungsi Sambas Keluhkan Bantuan Makanan
Bangkalan - Surabaya Post
Para pengungsi Sambas di Bangkalan mengeluhkan bantuan makanan dari Pemda maupun dermawan yang kini mulai seret. Dikhawatirkan para pengungsi terutama balita dan anak-anak yang sudah tiga bulan di penampungan ini rawan kekurangan gizi.
"Sudah sebulan lebih tidak ada bantuan sembako yang datang ke Desa ini. Yang datang ini 5 kg/KK, tidak mungkin cukup untuk dimakan sebulan," keluh pengungsi di Desa Galis Dajah, Kec. Konang, saat dikunjungi Bupati Bangkalan Moh. Fatah dan Ny Endang Fatah, bersama rombongan forum kerukunan keluarga Madura (FKKM) yang dipimpin Drs Rachmat Saleh (mantan Menteri), Selasa (6/7) sore.
Keluhan ini dibenarkan Kades Desa Galis Dajah, Abd Syukur, bantuan terakhir bagi 185 KK (950 jiwa) di desanya 30 Mei 1999. "Sesuai anjuran Bapak Bupati kalau persediaan pangan pengungsi sudah habis, Kepala Desa supaya datang ke Satkorlak Bangkalan untuk mengambil sembako yang diperlukan. Namun kenyataannya setelah kami datang ke Satkorlak, persediaan dikatakan sudah habis," katanya.
Untuk keperluan mereka dia secara pribadi membantunya begitu pula warga di sini. Dia memaklumi wilayah desanya paling sulit dijangkau transportasi, lokasinya berada di pegunungan. "Yang kami khawatirkan mereka akan kekurangan gizi terutama, anak-anaknya," ujar kades yang masih muda ini.
Bupati Bangkalan Moh. Fatah mengatakan masalah pengungsi Sambas ini tidak mungkin dibebankan ke Pemerintah Daerah, apalagi daerah Tk. II. Dari Pemda Tk. II Bangkalan semua pengungsi mendapatkan beras 5 kg/KK, dari Pemda Tk. I 20 kg/KK. Namun kenyataannya di lapangan di antara para pengungsi tidak mendapatkan beras sejumlah itu, seperti di Desa Galis Dajah.
"Pemda hanya mampu menyiapkan 250 ton beras/bulan. Sekarang ada kendala harga beras tidak dapat subsidi dari Dolog seperti dulu. Kalau awal datangnya pengungsi Sambas harga beras bersubsidi dari Dolog Rp 1.000,00/kg, sekarang Rp 2.100,00/kg, ini jelas akan bertambah berat beban bagi Pemda," katanya.
Untuk itu dia berharap pada Drs Rachmat Saleh (Ketua FKKM) yang bekas Menteri, ini agar segera melakukan terobosan untuk melobi para petinggi di pusat. "Mudah-mudahan melalui Bapak Rachmat Saleh, Pusat lebih memperhatikan keberadaan pengungsi Sambas di Madura," harap Bupati.
Drs Rachmat Saleh dimintai tanggapannya tidak banyak berkomentar. "Ya kita akan tetap berupaya agar para pengungsi Sambas ini dapat perhatian yang serius dari semua kalangan," katanya.
FKKM di Desa Galis Dajah memberikan bantuan aneka pakaian layak yang dibawa dari Jakarta, termasuk sembako. (kas)