Arus balik terutama bagi pemudik yang menggunakan mobil mulai terjadi di Pelabuhan Kamal, Rabu (20/1) siang. Kendaraan roda empat membentuk antrean sepanjang 2 km di empat dermaga Kamal, selama 15 jam.
"Antrean mobil yang dimulai pukul sembilan kemarin, baru bisa teratasi jam 12 tadi malam. Mungkin ini antrean terpanjang dan terlama pada Lebaran tahun ini," ujar seorang karyawan kapal feri di dermaga timur, Kamis (21/1) pagi.
Untuk dermaga barat (dermaga I dan III), antrean mobil membujur ke utara hingga depan pasar, Desa Banyuajuh. Sedang antrean di dermaga timur (dermaga II dan Plengsengan), memanjang ke timur sampai Desa Tanjung Jati.
Padahal kapal feri yang beroperasi selama Lebaran ini maksimal. Dari delapan dermaga (termasuk plengsengan) Ujung-Kamal, dioperasikan 18 kapal feri (termasuk cadangan). "Walau kapalnya cukup, kalau mobil banyak yang akan menyeberang dari Kamal ke Ujung, ya mengalami antrean pula," kata petugas itu.
Arus lalu lintas di dua mulut dermaga Kamal, terlihat semrawut. Petugas dari Satlantas dan Polsek Kamal, dibantu kesatuan lain, terlihat sibuk mengatur arus kendaraan yang keluar masuk dermaga.
Pada pagi ini (H+2) penyeberangan Kamal-Ujung, cukup lancar. Jumlah penumpang yang naik kapal feri masih belum membludak seperti dua hari menjelang Lebaran (H-2).
"Baik penumpang maupun kendaraan bermotor roda empat termasuk roda dua, pada saat ini masih normal seperti hari-hari biasa. Tidak tahu pada sore hari nanti, bisa jadi ada peningkatan," ujar petugas.
Bagi para pemilik kendaraan roda empat yang harus antre berjam-jam untuk naik kapal feri menuju Surabaya, dituntut kesabaran. Mereka mengira balik pada H+1 (lebaran ke 2), penyeberangan Kamal-Ujung, tidak ramai.
"Malah harus berlama-lama di Kamal, menunggu giliran masuk kapal feri. Maunya ingin cepat-cepat sampai di Surabaya, malah terjebak antrean di Kamal," keluh seorang pengendara mobil. (kas)