back | |
Serambi MADURA |
PadepokanVirtual Surabaya Based Virtual Life-long Learning Environment |
Senin 26 April 1999 |
Kompas |
Jember, Kompas
Mahasiswa Madura di Jember (Jatim) menggelar aksi demo turun ke jalan memprotes tindakan aparat keamanan yang dinilai lamban menemukan dalang kerusuhan Sambas (Kalbar). Demo diikuti tidak kurang dari 100 mahasiswa, masing-masing mengenakan pakaian adat Madura.
Saat demo digelar Sabtu (24/4) itu, Universitas Jember tengah mewisuda 702 sarjana baru, sehingga menarik keluarga wisudawan yang hadir di kampus tersebut. Aksi mahasiswa yang menamakan diri "Jong Mahasiswa Jember" itu sengaja digelar bersamaan acara wisuda.
Sambil membacakan pernyataan sikap yang merupakan surat terbuka dan dikirim kepada Presiden BJ Habibie, Menhankam/Panglima TNI, Mendagri, Mentamben, Kepala PLN Distribusi Jatim, dan Gubernur Kalbar, peserta juga mendatangi gedung DPRD Jember. Mereka minta supaya pemerintah segera menuntaskan persoalan yang tengah menimpa masyarakat Madura di perantauan.
Di awal suratnya mereka menyebutkan, masyarakat Madura selalu "tertinggal" dalam proses pembangunan nasional. Sejak zaman kolonial hingga zaman reformasi belum banyak perubahan yang eskalatif dan akseleratif, sehingga banyak yang pergi merantau (mengadu nasib) ke luar pulau. "Nasib perantau bermacam-macam, ada yang makmur tetapi sebaliknya ada pula yang melarat," seru mereka.
Kondisi semakin mencemaskan ketika menangani penyelesaian kasus-kasus yang menimpa masyarakat Madura, seperti kasus isu santet di Banyuwangi dan sekitarnya, serta kasus pembantaian di Sambas, dan putusnya kabel listrik bawah laut ke Pulau Madura. (sir)