back | |
Serambi MADURA |
PadepokanVirtual Surabaya Based Virtual Life-long Learning Environment |
Senin 5 Juli 1999 |
Suara Indonesia |
Puluhan Warga Madura Pasang Cap Jempol Darah
Pamekasan - SI
Sampai pukul 16.15 WIB kemarin, tidak kurang 97 warga Madura yang membubuhkan cap jempolnya. Mereka datang dari tiga kabupaten: Sampang, Pamekasan, dan Sumenep. Kegiatan tsb menarik perhatian warga. Ada yang datang dengan mengendarai sepeda motor, mencarter pikap, dan colt station. Mereka membiarkan cap jempol kanannya ditusuk jarum hingga berdarah, dan kemudian mengecapnya ke lembaran kertas, sebagai dukungannya kepada putri pertama Soekarno. Yang menarik, ibu-ibu PKK pun tak mau ketinggalan. Bahkan, di antara mereka yang dari Pamekasan ini sampai ada yang meneteskan air mata. Dia mengaku ingat pada perjuangan Megawati yang selama bertahun-tahun menghadapi cobaan dan rintangan dalam memimpin partainya. "Saya ikhlas darah ini mengalir demi Bu Mega. Semoga Tuhan memberi ketabahan pada Bu Mega dalam menghadapi cobaan ini," kata Ny Muflihah sambil menahan isakan tangisnya. Koordinator PRRT Madura, Jawahirul Kawakib, kepada SI mengatakan, kegiatan ini akan dilaksanakan setiap hari mulai pukul 08.00 sampai 17.00 sampai menjelang H-7 menjelang dilaksanakannya Sidang Umum MPR RI mendatang. Ia bersedia menghentikan aksi cap jempol darah politik itu, jika ada instruksi dari Megawati. Jawahirul, yang juga fungsionaris Ancab PKB Pamekasan itu, membantah pihaknya dikatakan ikut-ikutan dalam pelaksanaan kegiatan itu. Menurutnya, cap jempol darah itu murni aspirasi masyarakat sebagai dukungan kepada Megawati untuk menjadi presiden. Apalagi masyarakat tahu kalau pada pemilu ini parpol Mega menjadi pemnangnya. "Kami ingin mendudukkan masalah ini secara proporsional. Sebab, ketika Golkar selama bertahun-tahun tampil sebagai pemenang, tidak satu pun parpol yang menjegal capresnya. Tapi kenapa kalau PDI-P menang kok malah jagonya dijegal, karena alasan gender, tameng agama, dan sebagainya," jelasnya. Sementara itu, fungsionaris partai DPC PDI-Perjuangan Pamekasan, Zainal Bakri, ditemui SI saat menyaksikan gelar pemasangan cap jempol darah itu menyatakan harunya atas dukungan masyarakat. Ia menyambut baik kegiatan ini, karena walau pun PDI-P Madura belum ranking teratas, namun masyarakat melihat kemenangan parpol berlambang banteng bermulut putih itu dalam skala nasional. Gelar cap jempol darah itu ditangani tim medis dari Akademi Perawat (AKP) Pamekasan, untuk mengntisipasi kemungkinan penularan penyakit yang dikhawatirkan. (abd) |