back | |
Serambi MADURA |
PadepokanVirtual Surabaya Based Virtual Life-long Learning Environment |
Jumat 9 Juli 1999 |
Jawa Pos |
Pamekasan, JP.-
Sekitar seribu siswa lulusan SLTP asal Pamekasan yang NEM-nya (nilai Ebtanas Murni) rendah diduga memakai "jalur belakang" sehingga bisa masuk SMU Negeri. Mereka mau membayar sejumlah kompensasi asal bisa diterima di sekolah negeri.
"Ada sekitar seribu siswa SLTP di Pamekasan yang tidak diterima di SMU Negeri melalui sistem rayonisasi tapi justru mereka mundur dari SMU swasta karena mengaku telah diterima di SMU Negeri," kata Kepala Sekolah SMU Muhammadiyah Pamekasan Drs Muhammad Wardi, Rabu.
Ia menjelaskan, jika SMUN Pamekasan konsisten maka SMU swasta akan menerima seribu siswa itu, termasuk SMU Muhammadiyah Pamekasan. Ketika masa pendaftaran siswa di SMU Negeri ditutup pada pekan lalu ternyata masih ada beberapa SMU Negeri yang nekat menerima siswa baru yang mendaftar.
"Sangat mungkin, siswa yang semula ditolak kemudian diterima kembali itu karena telah memberikan sejumlah uang kompensasi. Karena itu, Kandepdikbud Pamekasan bersama Kelompok Kerja Kepala Sekolah atau K-3S harus mengevaluasi penerima siswa baru karena menyalahi ketentuan Kanwil Depdikbud Jatim," katanya.
Secara terpisah, Sekretaris K-3S Drs Muhammad Yusuf Suhartono mengatakan, pihaknya telah meminta agar anggota K-3S konsisten dengan ketentuan Kanwil Depdikbud. "Kami sejak semula telah meminta konsistensi semua anggota K-3S sesuai ketentuan Kanwil Depdikbud Jatim," katanya. Sementara itu, pimpinan Kandepdikbud Pamekasan belum berhasil dikonfirmasi mengenai kasus tersebut karena tidak berada di tempat. (an)