back
Serambi KampUS https://zkarnain.tripod.com/
Internet Based Life-long Learning Environment
for Maintaining Professional Vitality

JAWA TIMUR
Jumat, 03 Desember 1999
Surabaya Post


Soal Otonomi Daerah dan Pergguruan Tinggi
Bentuk Program Sinergi Pemberdayaan

Malang - Surabaya Post

Menyambut penerapan otonomi daerah maupun otonomi perguruan tinggi (PT), Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (Ditbinlitabmas) berencana membuat program sinergi pemberdayaan potensi masyarakat. Sinergi itu melibatkan PT dengan daerah.
"Jadi ada wilayah yang diberdayakan, bagaimana profil dan unggulan daerah itu. Nanti dianalisis untuk melihat teknologi tepat guna apa yang dibutuhkan," kata Direktur Binlitabmas Depdiknas, Prof Dr Jajah Koeswara kepada Surabaya Post Kamis (2/12).
Dihubungi di kampus Universitas Negeri Malang (UM), Jajah mengatakan, melalui program tersebut produk yang dihasilkan PT dapat diterapkan untuk masyarakat. Namun pemda sering "melupakan"PT sebagai pusat pengembangan teknologinya.
Akibatnya, produk PT sering diambil begitu saja seolah-olah merupakan kebijakan pemda. Padahal PT tetap harus dilibatkan dalam pengembangan berikutnya.
Untuk menindaklanjuti ide tersebut, pihaknya berencana mengadakan lokakarya di Jakarta. Selain mengundang beberapa PTN/PTS, beberapa dati II yang potensial akan diundang juga untuk menjadi wilayah percontohan.
"Kami ingin memantapkan program ini, dan disesuaikan dengan otonomi daerah maupun otonomi perguruan tinggi. Saya kira tidak mungkin otonomi akan langsung dijalankan penuh tahun depan," tambah Profesor Jajah.
Dihubungi terpisah, Ketua Lembaga Pengabdian pada Masyarakat (LPM) UM, Drs Abdillah Hanafi mengatakan, melalui sinergi pemberdayaan itu program PT akan sejalan dengan daerah. Selama ini program kedua lembaga itu terkesan sendiri-sendiri.
"Kalaupun ada program yang sama, terkadang waktunya yang tidak pas. Mungkin saat ini PT melakukan program itu, tapi pemda sudah menjalankannya," kata dia.
Melalui sinergi itu nanti upaya meningkatkan pengusaha kecil akan didukung penelitian dan teknologi tepat guna (TTG) dari PT. Artinya, sebelum mahasiswa diterjunkan di suatu daerah untuk kuliah kerja nyata (KKN), dosen bisa melakukan penelitian dulu di wilayah dimaksud.
Penelitian itu diharapkan mendukung program pengabdian pada masyarakat maupun KKN. Karena itu keterlibatan aparat sangat diharapkan untuk mewujudkan sinergi pemberdayaan potensi masyarakat.
Selama ini Ditlitabmas sudah mengembangkan program iptek, kewirausahaan, dan vucer. Program vucer merupakan penerapan iptek yang melibatkan mitra usaha yang sudah bergerak di suatu usaha.
Sedang di kalangan PT, yang ditempuh berupa program percepatan kewirausahaan. Karena itu ada kuliah kewirausahaan, magang kewirausahaan, pengembangan karya alternatif mahasiswa, inkubator, hingga konsultasi bisnis.
Melalui upaya tersebut diharapkan dosen dan mahasiswa memiliki jiwa kewirausahaan. Selain itu dikembangkan pula usaha jasa dan industri untuk menindaklanjuti hasil program vucer maupun inkubator. (dia)