Madura Desak Departemen Perhubungan Memperbaiki Dermaga I Kamal
Bangkalan - Surabaya Post
Masyarakat Madura yang tergabung Lempar (Lembaga Parlemen Rakyat) Bangkalan, mendesak Dephub agar segera memperbaiki dermaga I Kamal I dan hidrolis Ujung yang rusak. Karena sarana penyeberangan Ujung-Kamal, itu hingga kini belum ada tanda-tanda diperbaikii.
"Kalau hanya dermga Ujung dan Kamal yang rusak tidak bisa diperbaiki, Menhub-nya mundur saja, kalau perlu digugat secara hukum. Kasihan masyarakat yang tiap hari harus antre berjam-jam, baik mau ke Surabaya maupun ke Madura," kata Ketua Lempar, Drs Abdurrahman Said SH, dihubungi Senin (23/8) pagi di kantornya Jl. Cokroaminoto, Bangkalan. Dia rencananya hari ini akan mengirim surat protes ke Dephub, ASDP, dengan ditembuskan ke DPRD Tk. II Bangkalan.
Seperti diberitakan dermaga I Kamal rusak karena fisiknya sudah tua dan hantaman ombak laut selat Madura. Sebelumnya, dermaga hidrolik Ujung-Surabaya, juga mengalami kerusakan serupa, sehingga beberapa kapal tak bisa berlabuh.
Antre Berjam-jam
Abdurrahman Said sendiri pernah merasakan sendiri antre dari Ujung Surabaya untuk pulang ke Bangkalan. "Masak antre mulai pukul sepuluh malam, tiba di Bangkalan besok harinya jam tujuh. Berarti delapan jam antre, ini sungguh menyengsarakan," ujarnya.
"Saya juga pernah antre pakai mobil di Ujung mulai empat sore, tiba di rumah jam 12 malam. Apa tidak gendheng. Sekarang saya kapok bawa mobil menyeberang ke Surabaya," ungkap Arief, seorang pengacara muda Bangkalan.
Dari pantauan di lapangan hingga pagi tadi, Dermaga I Kamal yang mengalami kerusakan seminggu lalu hingga kini masih belum diperbaiki. Sehingga arus penyeberangan Ujung-Kamal, tetap terganggu.
Kondisi ini membuat kesal para pengguna jasa angkutan penyeberangan melintas Selat Madura ini. Terutama para pemakai kendaraan roda empat yang harus antre berjam-jam, baik dari Ujung, Surabaya maupun sebaliknya.
Sedang yang terjadi di dermaga hidrolik, dua kapal feri yang masih dalam satu perusahaan, membuat jembatan darurat. Kapal feri yang punya ramdoor, berada di depan untuk dijadikan jembatan perantara.
Kacab PT ASDP Surabaya, Suwarno, saat dihubungi di kantornya tidak ada. "Bapak sudah sebulan pendidikan di Jakarta. Untuk menanyakan perbaikan jembatan ini tunggu Bapak," ujar stafnya di Ujung-Surabaya, tadi pagi. (kas)
|