Pangdam mengajak masyarakat Jatim, untuk bekerja sama dan lebih mendekatkan diri dengan Yang Maha Kuasa, agar dilindungi dan dibebaskan dari segala kesulitan. (eru)
Diganti karena Kasus Banyuwangi
SEKJEN Dephankam Letjen (purn) Soeyono mengungkapkan, dimutasinya Mayjen TNI Djoko Subroto dari kursi Pangdam V/Brawijaya karena terkait dengan kasus Banyuwangi.
"Dia diganti karena kasus Banyuwangi itu. Dia dianggap kurang antisipatif dalam menyikapi kasus Banyuwangi," ujarnya di Dephankam, Selasa (5/1) pagi tadi.
Djoko yang tretan Madura itu, baru menjabat Pangdam V/Brawijaya 6 bulan, tepatnya sejak 6 Juli 1998. Sebelumnya, lulusan Akbari tahun 1970 (seangkatan dengan KSAD Jenderal TNI Subagyo H.S.) ini menjabat Gubernur Akademi Militer di Magelang dan pernah menjadi Kasdam IV/Diponegoro.
Menurut Soeyono, yang menentukan mutasi di Dephankam maupun ABRI adalah Wanjakti (Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi) ABRI yang dipimpin langsung Menhankam/Pangab Jenderal TNI Wiranto.
"Tapi yang saya tahu, dia (maksudnya Djoko Subroto. Red) diganti ya karena kasus Banyuwangi itu," jelasnya sembari menambahkan, Wanjakti lalu memutasikan Djoko ke kursi Irjen TNI AD menggantikan Mayjen TNI Nurdin Yusuf. (mer)