Jembatan Dermaga II Tanjung Perak Patah: Antrean Panjang di Kamal
Surabaya - Surabaya Post
Dermaga II Tanjung Perak yang patah berimbas ke Dermaga Kamal, Bangkalan. Antrean panjang kendaraan roda empat di Dermaga Kamal terlihat sejak Jumat siang hingga Sabtu (17/7) pagi tadi.
"Tadi malam sekitar pukul 08.00, mencapai perumnas Kamal. Pagi ini sudah mencapai kampung Bedak (Kamal. Red), belum nanti siang. Apalagi sekarang akhir pekan. Besok Minggu kalau belum bisa dioperasikan bisa lebih panjang lagi," ujar petugas Polsek Kamal, Sabtu (17/7) pagi tadi.
Sementara itu, Fad (22), asal Banyuates, Sampang, Madura, sopir truk Nopol M 2168 F yang menyebabkan patahnya sambungan jembatan Dermaga II Tanjung Perak, Jumat petang, ditahan Polresta Tanjung Perak. Truk yang disopirinya memuat kayu olahan 7,5 m3 tanpa dilengkapi SAKO (surat angkut kayu olahan).
Terkuaknya kasus itu setelah petugas memeriksa Fad, dan yang bersangkutan tak mampu menunjukkan SAKO. Padahal kayu diangkut dari Sampang, diseberangkan dengan feri Jokotole hendak dikirim ke Gresik. Sesuai aturan, pengiriman kayu olahan harus dilengkapi SAKO.
Jembatan Dermaga II itu sendiri patah Kamis petang. Akibat rusaknya jembatan, terjadi antrean kendaraan bermotor yang hendak menyeberang ke Madura.
Kahumas Adpel (Administratur Pelabuhan) Tanjung Perak, Drs Marzuki, maupun Wakil ASDP (Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan), Rudy, dihubungi terpisah di kantornya, membenarkan patahnya jembatan itu. Penyebabnya masih diteliti.
Upaya petugas ASDP dan KP3 Polresta Tanjung Perak mengatasi antrean tadi dengan jalan mengoperasikan dua jembatan yang ada. Satu jembatan untuk arus kedatangan dan lainnya untuk arus pemberangkatan.
Sementara itu, Kapolresta Surabaya Utara Letkol Pol Drs Wijaya Purbaya memerintahkan Kasat Reserse Lettu Pol Drs Sumintho SH mengamankan truk dan memeriksa awaknya.
Sebelum jembatan patah, sebuah truk sarat muatan kayu dikemudikan Fad usai menumpang feri Jokotole. Ketika melintas jembatan sambungan hidrolik di Dermaga II, bagian belakangnya patah. Akibatnya, bagian belakang truk terperosok bersama patahnya landasan jembatan. Untung sebagian kayu tersangkut di jembatan sehingga menahan badan truk tidak sampai terjebur ke laut.
Ketapang-Gilimanuk
Akan halnya arus penyeberangan Ketapang-Gilimanuk sebaliknya, juga macet. Itu terjadi akibat terjadi lonjakan penumpang dan kendaraan mencapai 60-80% sejak liburan sekolah minggu lalu. Sehingga 13 kapal yang tersedia tidak mampu menampung lonjakan tersebut.
Lonjakan penumpang diperkirakan mencapai 10-15 ribu orang/hari dan kendaraan pribadi naik 80% atau (200-500 unit) dan bus naik mencapai 60% (50-100 unit). Akibatnya ratusan kendaraan pribadi, bus pariwisata pelajar, serta truk harus antre panjang menunggu 3-5 jam baru bisa diberangkatkan. (kas, bas, spy)
|