Dengan normalnya kota Singkawang, mulai Selasa siang jalur jalan raya dari Singkawang ke kota Sambas juga mulai pulih. Angkutan bus mulai terlihat. "Saya tak khawatir lagi, sekarang dapat bepergian," ujar seorang warga di Pemangkat.
Tuntut Mundur
Sementara itu, adanya kerusuhan antar-etnis di Sambas ini Ikatan Keluarga Madura (Ikamra) Jatim H Ali Badri Zaini menuntut Kapolda Kalimantan Barat Kol Pol Drs Choirul Roshid mengundurkan diri dari jabatan karena dinilai tidak becus dalam menuntaskan kerusuhan di Sambas.
"Meletusnya kembali kerusuhan yang menyebabkan tewasnya warga Madura, menunjukkan Kapolda Kalbar tidak becus. Kami melihat, Kapolda harus bertanggung jawab dengan mengajukan pengunduran diri. Kalau tidak bersedia, Kapolri harus mencopot Kapolda Kalbar dari jabatannya," kata Ali Zaini, Selasa (6/4) kemarin.
Zaini menambahkan, saat mengunjungi Sambas untuk memberikan bantuan kemanusiaan juga didapatkan data yang menunjukkan ketidaknetralan Kapolda Kalbar dalam menangani pertikaian etnik di Sambas.
"Ketidaknetralan ini yang membuat penanganan kasus Sambas jadi lamban. Bahkan laporan kami tentang keberadaan 52 provokator di Sambas tidak mendapatkan tanggapan. Karena itu keberadaan Kapolda Kalbar tidak layak lagi dipertahankan," tegasnya.
Tuntutan agar Kapolda Kalbar mengundurkan diri, kata Zaini, juga didasarkan kondisi di Singkawang yang masih mencekam.
"Kami juga mempertanyakan mengapa konflik di Sambas kurang mendapat tanggapan serius dari pakar dan tokoh masyarakat. Ada apa ini?," katanya. (Ant, dek)
top