Gubernur Imam Utomo: Budaya Asing, Racun Masyarakat
Bangkalan - Surabaya Post
Gubernur Jatim Imam Utomo mengingatkan segenap elemen masyarakat agar mewaspadai budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Sebab nantinya akan menjadi racun bagi masyarakat terutama generasi muda.
"Makanya untuk membendung pengaruh budaya asing yang begitu deras seiring kemajuan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi), kita harus membentengi diri dengan menggali seni dan budaya yang dimiliki sendiri," katanya pada pergelaran "Semalam di Madura", Minggu malam lalu di areal Perumahan Griya Abadi, Bangkalan.
Pada acara puncak Pekan Seni Budaya Madura (PSBM) yang dikoordinasi Dewan Kesenian Bangkalan bekerja sama dengan PT Soka Abadi, ditampilkan berbagai atraksi pilihan seni dan budaya dari empat Kab. Sumenep, Pamekasan, Sampang, dan Bangkalan.
Dari Sumenep, ditampilkan budaya atau adat-istiadat manten legeh. Seni tarian yang telah melanglang ke beberapa mancanegara, berupa moang sangkal, dan topeng dalang.
Dari Pamekasan, tari Pajuwan, Sampang tari Marwas, dan Bangkalan dengan tarian legenda Ke'Lesap.
"Dengan pergelaran ini masyarakat Madura ingin mendalami kembali seni dan budaya asli daerahnya. Saya salut dengan panitia, maka saya datang ke sini untuk menyaksikan langsung," ujar Gubernur.
Pergelaran "Semalam di Madura" cukup meriah dengan atraksi kesenian khas empat daerah. Apalagi dalam pementasan mantan legeh dari Sumenep, para undangan ikut langsung dalam peragaan adat-istiadat kalangan kerajaan ini.
Selain Gubernur Jatim, hadir juga sesepuh Madura H M. Noer, Wagub Imam Supardi, para bupati se-Madura, para pejabat, serta tokoh Madura di perantauan. (kas)
|