'Semalam di Madura' Momentum Memikirkan Daerah Asal Bangkalan - Surabaya Post Pergelaran "Semalam di Madura", Minggu (6/8) malam di Bangkalan, diharapkan menjadi momentum pertemuan sesepuh, tokoh, dan pengusaha Madura yang sukses di Surabaya dan Jakarta. Mereka diharapkan bisa ikut memikirkan Madura ke depan agar bisa mengejar ketertinggalannya dengan daerah lain. "Misalnya, tentang pembangunan Jembatan Suramadu yang amat ditunggu-tunggu realisasinya terutama bagi masyarakat Madura. Dengan berkumpulnya tokoh-tokoh Madura yang ada di Surabaya, Jakarta, dan kota besar lainnya, betul-betul mempunyai kepedulian pada daerah asalnya yang perkembangannya amat lambat ini," kata Drs Moh. Syarif MS, salah satu panitia "Semalam di Madura, Jumat (5/8) siang. Acara yang merupakan puncak dari Pekan Seni Budaya Madura (PSBM) yang dikoordinasi DKB (Dewan Kesenian Bangkalan) akan dihadiri Gubernur Jatim, Sesepuh Madura, Muspida se-Madura, pengusaha, ulama, seniman/budayawan, dan masyarakat Madura. Sedang Minggu siang Bupati Bangkalan Moh. Fatah akan mempersentasikan potensi Madura di Pendapa Agung Kabupten, di hadapan para pengusaha Madura. Dilanjutkan dengan peninjauan ke lapangan. Sedang pergelaran yang disuguhkan pada tokoh Madura, pejabat, dan masyarakat, berupa prosesi "Manten Madura" (upacara adat Sumenep), pembacaan puisi oleh budayawan D. Zawawi Imron. Juga penampilan duta kesenian wakil dari empat kabupaten di Madura. "Dengan acara ini akan menjadi rekonsiliasi sosial budaya Madura. Akan dapat dijadikan bahan renungan bagi yang merasa orang Madura. Suatu kebersamaan dan kesamaan pandang dapat menghasilkan potensi andal untuk dijadikan modal utama pembangunan Madura," kata Ir Moh. Yasin Marsely, penggagas acara PSBM. (kas)