Bangkalan Belum Terima Jatah Beras Operasi Pasar Khusus 3 Bulan
Pola Pendistribusian Beras Operasi Pasar Khusus Diubah
Bangkalan - Surabaya Post
Jatah beras OPK (operasi pasar khusus) Kabupaten Bangkalan selama tiga bulan (Januari-Maret 2000) tidak dikirim. Alasannya, karena ada beberapa desa yang belum melunasi, sesuai mekanisme yang diterapkan semua desa tidak dikirimi beras.
Untuk menghindari kejadian yang merugikan masyarakat tidak mampu (dalam program JPS), pada pengadaan beras OPK anggaran 2000 pola pendistribusiannya ke masing-masing kecamatan diubah.
"Pendistribusian beras OPK pada pengadaan sekarang, tidak lagi tergatung pada pelunasan satu atau beberapa desa yang menunggak. Maksudnya, pada pola lama bila satu desa menunggak, maka bulan berikutnya sekabupaten tidak dikirimi lagi. Sedang pola yang baru, bagi desa yang menunggak akan ditinggal, desa yang lancar pembayaran beras OPK, akan dikirim terus," kata Kepala Gudang Dolog Bangkalan Drs Hasan, Kamis (4/5) pagi di kantornya.
Dengan pola yang baru ini, desa yang pembayarannya lunas tidak dirugikan. "Masalah ini telah disampaikan pada bupati. Dan telah disepakati pola ini efektif berlaku Mei-Desember 2000," ujarnya.
Menyinggung beras Januari-Maret 2000 tidak dikirim se-Bangkalan, Hasan membenarkan. Karena ada beberapa desa yang menunggak akhir 1999, akibatnya bulan berikutnya tidak dikirimi lagi.
"Dalam pembukuan kami, bila ada satu desa menunggak pada bulan berikutnya tidak ada pengiriman, menunggu desa itu melunasi. Maksudnya untuk tertib administrasi pembukuan," jelas dia.
Disinggung beras tiga bulan jatah untuk Bangkalan diisukan "hangus", kata Hasan, masih ada. Karena Maret 2000 akhir anggaran, maka menunggu anggaran yang baru.
"Beras yang tidak dikirim itu, dimasukkan dalam hitungan anggaran sekarang. Jadi tidak benar kalau dikatakan 'hangus'," jelas Hasan.
Ditanya biaya transportasi yang dirasakan masing-masing desa, menurut Hasan, gudang Dolog Bangkalan hanya mengirim sesuai DO bagi masing-masing desa. Sesuai permintaan camat, beras itu dikirim di kantor camat, lalu didistribusikan ke masing-masing desa di wilayah itu.
"Soal transportasi pengiriman di desa, tidak ada anggaran itu di Dolog. Biasanya itu dibebankan pada masing-masing anggaran daerah," katanya sambil menambahkan stok beras di gudang Dolog cukup untuk kebutuhan Bangkalan termasuk beras OPK. (kas)
|