Carok di Bangkalan, Tiga Tewas
Bangkalan - Surabaya Post
Ratusan orang membawa celurit, tombak, pisau, dan batu dari Desa Lembung, Kecamatan Kokop, menyerbu Desa Batokebang, Kecamatan Konang, Bangkalan, Selasa (25/4) siang. Akibatnya, terjadilah perkelahian berdarah hingga tiga orang tewas dan dua luka-luka.
Korban tewas adalah Tira (60), Ridho (35), dan Jalal (30), warga Desa Batokebang. Sedang dua korban luka-luka, Hotimah (35), dan Leman (45), kini dirawat di RSUD Bangkalan. Perkelahian berdarah ini bermula dari masalah "utang bensin".
Haddad (35), warga Desa Lembung, mempunyai utang pada Jalal, warga Desa Batokebang. Saat membeli bensin pada Jalal, Haddad belum membayar. Malamnya Haddad datang lagi ke kios Jalal, meminta bensin lagi. Karena belum membayar, Jalal tidak memberi. Beberapa jam kemudian Haddad membawa teman puluhan orang merusak kios Jalal. Namun perbuatan itu tidak ditanggapi Jalal.
Keesokan harinya Haddad ketemu Jalal di pangkalan MPU Desa Batokebang. Terjadilah perang mulut hingga fisik, hingga Haddad tewas tertebas celurit Jalal di terminal desa.
Berita kematian Haddad langsung terdengar kelompoknnya. Beberapa jam kemudian ratusan orang membawa celurit, tombak, pisau, dan batu diangkut kendaraan dan berjalan kaki ngeluruk ke rumah Jalal di Batokebang.
Keluarga Jalal dan tetangganya yang tidak menduga akan diserbu orang banyak menjadi kalang kabut. Ratusan orang langsung mengejar Jalal dan keluarganya di rumah.
Dalam perkelahian tak seimbang itu, Jalal tewas dengan kepala dan tubuh yang terkoyak. Keluarga lainnya, Tira dan Ridho juga tewas dengan luka bacok di punggungnya. Sedang Hotimah terluka parah di punggung dan pinggang.
Mendengar kejadian itu, Kapolres Bangkalan Letkol Pol Drs Achmadi bersama aparatnya ke lokasi. Kedatangan polisi dari Polsek Konang, Polres Bangkalan, dan Brimob Polwil Madura membuat warga Desa Batokabang mulai berani keluar rumah. Mereka melihat korban sudah bergelimpangan di tanah.
Hingga hari ini petugas gabungan masih disiagakan di perbatasan dua desa yang berdekatan itu. Hal itu untuk menghindari kemungkinan "perang" antardesa yang lebih parah.
"Satu orang yang diduga ikut terlibat dalam pembantaian diamankan. Petugas masih memburu pelaku lainnya, yang kini melarikan diri," kata petugas Polres Bangkalan. (kas)
|