DPRD Bangkalan Masih 'Alergi' Dikritik
Bangkalan - Surabaya Post
Kalangan LSM, akademisi, mahasiswa meminta DPRD Bangkalan tidak 'alergi' terhadap kritik. Sebab, elemen masyarakat ini memberi masukan yang konstruktif pada dewan yang dinilai masih kurang peka terhadap banyak persoalan yang dialami rakyat.
Ungkapan itu terlontar dalam dialog antara DPRD Bangkalan yang diwakili pimpinan dewan, komisi, dengan beberapa LSM, akademisi, mahasiswa dan PWI, di aula DPRD, Rabu (19/8) siang.
Dari LSM yang hadir antara lain, Lempar (lembaga parlemen rakyat), Madura Mandiri, LP3SM (lembaga pendidikan pelatihan dan pengembangan SDM Madura), Forpes (forum penjaringan sosial). Akademisi dari Unibang, senat mahasiswa hukum Unibang.
"Selama ini DPRD Bangkalan masih 'alergi' terhadap kritikan, yang dilontarkan LSM di media massa. Mereka tidak terima, lalu membalas dengan mempertanyakan eksistensi LSM," katanya Ketua Lempar, Drs Fathorrahman Said, SH.
Ia memberi contoh, sikap dewan termasuk bupati yang sering mempertanyakan keberadaan Lempar. Malah Bupati pernah mengatakan beda Lempar dengan dewan. Lempar hanya satu orang bersuara banyak, dewan orangnya banyak dan banyak bekerja.
"Jadi kadang kami tanyakan persoalan yang ditangani dewan, dianggap guyonan. Ini kan repot. Marilah DPRD ini lebih dewasa dalam menyikapi segala persoalan," ujar Fathorrahman yang dikenal dengan sebutan Jimhur Saros.
Sedangkan Ketua LP3SM, Ir Achmad Djauhari, MEng, menyoroti soal lemahnya SDM sebagian anggota DPRD Bangkalan. Menurutnya, sebagian anggota dewan kemampuannya kalah dibanding eksekutif. Eksekutif lebih pintar-pintar dan kaya pengalaman.
"Kalau kami amati DPRD di Bangkalan belum mempunyai perencanaan tentang sesuatu hal yang harus dirumuskan. Seperti rencana APBD, DPRD hanya menerima dari eksekutif. Itu pun nantinya setelah melalui beberapa sidang lalu menyetujui," katanya.
Karena itu, Denny Y, SH MS, dari Unibang (Universitas Bangkalan) memberikan saran DPRD jangan mau kalah kemampuan SDM-nya dari eksekutif. Sebab, kedudukan dewan di atas eksekutif. Apalagi para Kepala Dinas atau kabag.
"Kadinas, Kabag, dan lainnya, bisa dipanggil oleh DPRD. Dimintai keterangan seputar pelaksanaan kerja di bagian masing-masing. Jadi dewan tidak boleh mengaku kalah dengan eksekutif. Caranya ya dengan mengasah SDM yang ada," tegasnya.
Ketua DPRD Bangkalan, KH Drs Moh. Syafik Rofii mengakui masih ada anggota dewan yang tidak mau dikritik oleh masyarakat terutama LSM. Padahal, kritik itu akan menjadi masukan yang baik untuk langkah ke depan yang lebih baik.
"Saya sudah katakan pada rekan di dewan jangan tersinggung kalau dikritik. Kritikan itu juga tidak pernah saya anggap sebagai guyonan. Malah saya berterima kasih karena suatu masukan yang berarti," jelasnya.
Soal peningkatan SDM, kata Kiai Syafik, DPRD terus melakukan pembenahan ke dalam. Dalam waktu dekat akan dilakukan pelatihan tentang tata ruang selama dua hari bagi semua anggota DPRD Bangkalan di kota Surabaya.
"Upaya peningkatan SDM terus kami lakukan. Mungkin di waktu mendatang bisa bekerja sama dengan LSM," katanya seraya menjelaskan tempat pelatihan dilakukan di Surabaya, agar tidak menyulitkan nara sumber yang didatangkan dari Jakarta. (kas)
|