TKW Bangkalan Terlibat Pembunuhan di Madinah
Bangkalan - Surabaya Post
Belum tuntas kasus Kartini, kini ada lagi TKW yang terancam hukuman mati di mancanegara. Bila Kartini didakwa berzina oleh pemerintah Uni Emirat Arab, Zaenab (25), TKW asal Desa Mertajasah, Kec. Bangkalan, dituduh membunuh istri majikannya, di Madinah.
Keluarga Zaenab sekarang tengah berusaha meminta bantuan ke Menteri Pemberdayaan Perempuan, Khofifah Indar Parawansa, untuk mendapatkan keringanan hukuman.
"Kami telah menghubungi PJTKI Pancabuana Ajisakti di Jakarta yang memberangkatkan Zaenab. Dia menghubungi KBRI di Arab Saudi, katanya Zaenab dipenjara dengan tuduhan membunuh majikannya," kata Hasan, salah satu keluarga korban, Rabu (8/3).
Dijelaskan, awal kecurigaan setelah lima bulan terakhir Zaenab tidak pernah memberi kabar ke Madura. Dia yang bekerja sejak dua tahun lalu menjadi TKW (tenaga kerja wanita) di Arab Saudi, biasanya lancar mengirim uang setiap bulan pada keluarganya.
"Tapi dalam empat bulan terakhir macet. Akhirnya kami mencari tahu ke PJTKI yang memberangkatkan dia. Pada saat itu belum ada yang tahu. Setelah dihubungi beberapa kali baru diketahui dia dipenjara dengan tuduhan pembunuhan," ujar Hasan.
Dalam sebulan terakhir ini kabar terakhir Zaenab, yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga itu, tidak jelas. Apakah dia sudah divonis bersalah atau masih dalam proses persidangan.
"Kami sekeluarga ingin tahu kabar dia. Tapi kesulitan mau mencari informasi ke mana lagi. Ke perusahaan yang memberangkatkan dia juga masih belum ada berita," katanya.
Keluarga Zaenab mulai bingung setelah tersebar kabar bahwa Kartini, salah satu TKW sedang menunggu proses hukuman mati di Uni Emirat Arab karena tuduhan perzinaan dengan pacarnya hingga hamil.
"Sekarang pemerintah sedang berusaha meringankan hukuman Kartini. Saya lihat di TV dan baca di koran Menteri Khofifah getol memperjuangkan Kartini. Makanya kami juga akan meminta bantuan Ibu Menteri agar nasib Zaenab juga mendapatkan perhatian," harap Hasan.
Dia berharap, jika memang Zaenab dalam proses pengadilan karena tuduhan pembunuhan, ada yang mendampingi dari KBRI Arab Saudi. "Kalaupun dia divonis salah, keluarga diberi tahu. Sekarang kami betul-betul bingung ingin mencari informasi ke mana tentang nasib Zaenab," ujarnya.
Kakandepnaker Bangkalan, Dra Suharti Sirait, saat dikonfirmasi sedang mengikuti diklat di Jakarta. Menurut stafnya, tentang TKW asal Bangkalan bermasalah di Arab Saudi, belum ada kabar. (kas)
|