Kapolwil Madura: Radius 100 Meter Sekitar Tempat Ibadah Harus Steril
Bangkalan - Surabaya Post
Kapolwil Madura Kol Pol Drs Djoko Satriyo memerintahkan jajarannya agar tempat ibadah pada radius 100 meter harus disterilkan (diamankan). Hal ini untuk menghindari ulah provokator yang akan menimbulkan kekacauan pada saat perayaan Natal, Tahun Baru, dan Lebaran.
"Jika sekitar tempat ibadah tidak disterilkan, akan tidak kelihatan jika ada provokator yang melempar bom, di saat orang sedang melaksanakan ibadah, misalnya. Makanya saya minta semuanya agar betul-betul memperhatikan hal ini, jangan sampai lengah," kata Kapolwil sambil menunjuk Kasat Sabhara, Kasat Lantas Polres Bangkalan, saat meninjau persiapan pengamanan di Poskotis I Operasi Lilin/Ketupan Semeru 1999/2000 di Dermaga I Kamal, Kamis (23/12) siang.
Saat kunjungan di poskotis sepanjang jalur lalin se-Madura, Kapolwil didampingi Kapuskodalops Polwil, bagian Samapta, bagian lantas, Kapolres Bangkalan, Kapolres Sampang. Di Bangkalan Kapolwil meninjau poskotis di pertigaan Socah, Polsek Socah, Polsek Kamal, dan Mapolres Bangkalan.
Kapolwil Djoko Satriyo menanyakan pada Kapolres Bangkalan Letkol Pol Drs S. Harunantyo, jumlah tempat ibadah gereja di Bangkalan. "Saya tidak ingin kejadian di Doulos Jakarta terjadi di Madura, karena ulah provokator," ujar Kapolwil memperingatkan semua jajarannya.
Saat meninjau Poskotis I Dermaga Kamal, Kapolwil meminta agar personelnya dilipatkan dan peralatan pendukung dilengkapi. Karena Dermaga Kamal merupakan pintu gerbang Madura, lalu lintas manusia yang paling ramai baik yang turun maupun menyeberang ke Surabaya.
Di Poskotis utama ini, beberapa petugas khusus ditempatkan. Dengan dibekali peralatan khusus seperti senjata otomatis Madsen yang bisa diisi 25 peluru.
"Di tempat paling ramai di Madura, saya pikir paling rawan. Makanya dipilih petugas khusus yang terlatih, untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan dalam skala besar. Namun bukan berarti jika menemukan tindakan kriminal langsung dihabisi, namun dilumpuhkan. Soal ditembak kaki kena kepala, itu karena tersangka saat itu kepleset," kata mantan Kapolres Tangerang yang pernah geger penangkapan artis Zarima soal ekstasi itu.
Ditanya soal personel Kapolwil Djoko Satriyo mengatakan, semua anggota Polres dan Polsek di Madura diturunkan, dibantu dari unsur lain. Apalagi waktu perayaan Natal, Tahun Baru, dan Lebaran waktunya beruntun.
"Jadi kami betul-betul terkonsentrasi penuh dengan hari besar nasional. Tekad kami akan memberikan pengamanan yang maksimal pada masyarakat selama itu," jelas dia. (kas)
|