PERAMPASAN kendaraan bermotor roda dua disertai kekerasan dengan melukai korban bukan hanya fenomena kota besar seperti Surabaya. Daerah Bangkalan, yang berdekatan dengan ibu kota Propinsi Jatim, juga terkena imbas tindak kriminal yang mulai meresahkan para pengguna kendaraan bermotor itu.
Dalam beberapa peristiwa perampasan, terutama menjelang Lebaran, bahkan terjadi pada siang bolong. Para penjahat sudah tidak khawatir lagi dipergoki orang atau petugas keamanan. Mereka dengan seenaknya mencegat pengendara kendaraan bermotor, terutama pengemudi sepeda motor yang sendirian, di jalan raya. Seperti yang terjadi di Jl. Raya Tangkel, Dekat kantor PDAM Kecamatan Burneh. Seorang pengendara kendaraan bermotor dicegat dua orang berboncengan sepeda motor juga.
Korban langsung ditodong celurit diancam agar menyerahkan kendararan. Korban yang juga membawa celurit melawan, hingga terjadi duel, satu lawan dua. Korban menderita luka bacok cukup parah di tangannya, sedang salah seorang penjahat luka bacok juga di arah dadanya. Karena tidak berdaya sendirian, sudah mengalami luka bacok, sepeda motornya amblas dibawa perampok.
Dari catatan Surabaya Post dalam dua minggu terakhir, ada 11 kali perampasan sepeda motor dengan cara kekerasan. Lokasi kejadian umumnya di dalam Kota Bangkalan, selain pinggiran kota seperti di Desa Gebang, Kelurahan Tunjung, Kecamatan Kota, dan beberapa tempat lainnya.
Peristiwa yang beruntun ini membuat Kapolres Bangkalan, Letkol (pol) Drs Sad Harunantyo, yang baru tiga minggu menjabat, "alergi" dengan tindakan penjahat yang mulai meresahkan masyarakat terutama pengendara kendaraan bermotor. Dia yang menjadi orang baru di Kota Salak ini, setiap hari terutama malam hari melakukan patroli antar-Polsek yang berjumlah 17 sektor ini.
Upaya ini bukan tanpa maksud, selain untuk lebih mengenal medan tugas baru, juga untuk memberikan motivasi pada anak buahnya di lapangan. Apalagi kalau malam hari di setiap Polsek hanya ada tiga-empat personel yang piket.
Rupanya patroli malam hari tanpa absen bagi orang nomor satu di Polres Bangkalan membawa dampak positif. Karena setiap ada perampokan (tercatat tiga perampokan) pada malam hari seminggu menjelang Lebaran, selalu dapat diungkap dan pelakunya bisa dibekuk. Pertama (seperti pernah diberitakan), laporan pencurian kompresor di Kecamatan Modung oleh enam penjahat asal Surabaya dengan membawa mobil.
Melalui komando Kapolres S. Harunantyo - yang saat patroli mendengar dari radio polisi ada pencuri bermobil melarikan diri - semua Polsek diperintahkan siaga menyambut kedatangan pencuri di wilayahnya. Tiga anggota Polsek Kwanyar yang melakukan penghadangan berhasil membekuk enam pencuri bersama barang bukti kompresor, senjata tajam, dan mobil carry. "Di antara enam pencuri ada yang naik mobil Kapolres dari Polsek Kwanyar menuju Polres Bangkalan", kata Wakapolres Mayor Pol Drs Yudo Pramono.
Yang terbaru menjelang Lebaran terjadi dua perampokan mobil angkutan. Dua mobil taksi, Merpati dan Surya, yang dicarter dari Surabaya dirampok di Bangkalan. Dua sopir dibuang di hutan dengan tangan diikat tali.
Operasi Pengejaran
Namun dalam waktu satu jam aksi perampokan taksi dapat diungkap. Kapolres Bangkalan, Letkol Pol Drs Sad Harunantyo bersama Wakapolres, Mayor Pol Drs Yudo Pramono yang memimpin operasi berhasil menangkap beberapa pelaku bersama barang bukti dua taksi hasil rampokan.
Kejadian itu cukup mencekam, bagai adegan dalam film. Kapolres Bangkalan S. Harunantyo bersama Wakapolres Yudo Pramono, pada dini hari itu sedang stand by di Polsek Burneh. Tiba-tiba dari radio panggil, ada laporan di Polsek Sukolilo dari seorang sopir taksi Merpati Nopol L 977 BL nomor lambung 062, Sugianto, habis dirampok di Desa Alang-Alang, Kec. Tragah.
Kapolres yang mengendalikan operasi pengejaran, memerintahkan Polsek terdekat, Socah, Kamal, Sukolilo, Tragah, Burneh, Tanah Merah, Galis, dan Blega, agar melakukan penghadangan terhadap taksi Merpati dengan identitas yang komplit.
Dalam pengejaran ke lokasi kejadian, ada radio panggil lain, Kaurbinop Satlantas Bangkalan, Letda Pol Fagie dengan mobil patroli menghadang taksi lain, taksi Surya Nopol L 964 PA nomor lambung B 31 di Desa Jaddih, Kec. Socah, 10 km arah barat TKP. Namun sopir bersama dua temannya yang diduga tersangka, melarikan diri.
Kapolres perintahkan Letda Fagie agar mengamankan taksi itu ke Mapolres. Sedang sopir asli taksi Surya, Supii, ditemukan anggota Polsek Tragah, dalam keadaan tangan terikat dibuang di pinggir hutan setempat.
Di TKP Desa Alang-Alang Kapolres memerintahkan Serda Rahman, anggota Polsek Blega agar mengejar mobil taksi Merpati yang dibawa perampok. Dengan bekal sepeda motor, di antara Desa Jaddih-Burneh, taksi tersebut kepergok sedang tancap gas ke arah Sampang. Melalui HT (Handy Talky) dia melaporkan ke Kapolres. Kapolres memerintahkan penghadangan di Polsek Tanah Merah, Galis dan Blega dengan mobil truk.
Puluhan petugas mengejar taksi Merpati yang sedang lari ke arah timur dan sebagian lainnya menghadang di depan Polsek Galis. Melihat ada truk melintang di tengah jalan, penjahat yang melarikan mobil taksi Merpati tidak bisa berkutik.
Empat tersangka, Wah (22), Tyb (22), Mrb, dan sopir Msr, warga Desa Jaddih, Kec. Socah, ditangkap. Mereka lalu digiring ke Mapolres Bangkalan untuk pemeriksaan.
"Dari keterangan sementera mobil rampokan itu akan dipakai untuk Lebaran. Mobil itu akan dilarikan ke arah Pamekasan. Petugas masih memeriksa modus perampokan ini", ujar Kapolres Bangkalan Letkol Pol Drs Sad Harunantyo, didampingi Kasat Serse Lettu Pol Rubintor.
Kapolres Harunantyo mengatakan identitas perampas mobil taksi Surya sudah diketahui, masih dalam pengejaran. Penangkapan perampokan dua taksi ini hasil kerja yang kompak dari jajaran Polres Bangkalan.
"Pelaku curanmor ini perlu diberi tindakan tegas. Kalau penjahat yang meresahkan masyarakat ini melawan petugas, ditembak saja. Tindakan penjahat itu kan telah meresahkan masyarakat, karena mereka sudah dirampas kendaraanya, masih dilukai", tegas Kapolres. (kas)