Hampir Setahun Pengungsi Sambas Tak Dibantu Makan
Bangkalan - Surabaya Post
Hampir setahun sekitar 400 pengungsi Sambas di Desa Genteng, Kec. Konang, Bangkalan, tidak mendapatkan bantuan makanan baik dari Pemkab Bangkalan maupun dermawan. Untuk bertahan hidup, mereka mendapatkan makanan dari masyarakat setempat yang sebagian besar juga miskin.
"Sejak bulan haji tahun lalu, belum ada bantuan makanan dari Pemerintah di Bangkalan maupun swasta. Padahal kalau tidak dibantu darimana kami bisa bertahan hidup di tempat pengungsian ini," keluh H Busiri (60), salah satu pengungsi Sambas ditemui saat bakti sosial peduli pengungsi Sambas kerja sama PC NU Bangkalan dengan IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) Surabaya II, dan Rotary Clup Bangkalan, di Kampung Gubukan, Genteng, Sabtu (4/11).
Dia bersama istri dan tiga orang cucunya (ditinggal mati ayah-ibunya pada peristiwa Sambas), saat ini menumpang di rumah familinya. Dia mempertanyakan jumlah bantuan beras yang pernah dijanjikan bagi pengungsi Sambas.
"Sebenarnya kami tidak ingin selamanya menunggu uluran tangan orang lain. Tetapi memang tidak ada pekerjaan yang bisa menghasilkan di sini. Tolong kalau ada pendaftaran pekerjaan di Bangkalan, para pengungsi dikabari," harap dia.
Hal serupa disampaikan Torin (45), yang baru pertama menginjakkan kakinya di tanah leluhurnya ini. "Saya lahir di Sambas, setelah kerusuhan datang ke Madura, menumpang di rumah famili orangtua. Tanah saja tidak punya, bagaimana berusaha," ujarnya.
Bakti Sosial Fatayat NU
Desa Genteng yang lokasinya terpencil dan sulitnya medan, jarang didatangi pejabat Pemkab Bangkalan maupun dermawan dari luar yang akan memberi bantuan sembako. Untuk itu PC NU Bangkalan pada "Bakti Sosial Peduli Pengungsi Sambas" mengarahkan ke Desa Genteng.
"Kami mencari tempat penampungan pengungsi Sambas yang jarang diberi bantuan, ditemukan Desa Genteng. Yang turun memberi bantuan dari Fatayat NU bekerja sama IDAI Surabaya II dan Rotary Club Bangkalan," kata Ketua Panitia Harlah Ke-74 NU di Bangkalan, Ir Mundir Rofi'i.
Bantuan bagi pengungsi Sambas, berupa susu dan makanan untuk balita, buku tulis bagi yang sekolah, kain panjang bagi ibu-ibu. Juga pengobatan massal bagi pengungsi yang dilakukan Puskesmas Konang dan IDAI. (kas)
|