Bensin di Madura Sering Kosong
Bangkalan - Surabaya Post
Dalam seminggu terakhir ini persediaan bensin di SPBU se Madura sering kosong. Selain pasokan dari Pertamina Depo Camplong, Sampang, berkurang, juga terjadi aksi borong oleh pengecer.
"Stok bensin di sini mau habis, sedang pengiriman dari Camplong belum ada. Pengiriman bensin akhir-akhir ini berkurang, mungkin dibagi-bagi dengan SPBU lainnya," kata pekerja SPBU Kamal, Senin (25/9) pagi.
Dari pantauan di lapangan, setiap hari dalam seminggu terakhir, terlihat antrean panjang kendaraan bermotor di SPBU se-Madura. Antrean itu biasanya terjadi pada petang-malam hari.
Soal kelangkaan bensin di SPBU Madura, belum diperoleh konfirmasi dari Pertamina Depo Camplong, Sampang. "Bapak belum bisa dihubungi hari ini, lain waktu saja," kata seorang staf Depo Camplong.
Ketua Hiswana Migas (Himpunan Pengusaha Swasta Minyak dan Gas) Madura, Suwandi, membenarkan sering terjadi kehabisan bensin di SPBU se-Madura.
"Beberapa waktu lalu, mulai Kamis-Sabtu (23/9), tidak ada pengiriman bensin dari Depo Camplong. Sehingga pengiriman bensin untuk Madura dipasok dari Surabaya. Namun pasokannya lebih sedikit dari Camplong. Karena mengalami kendala, transportasi penyeberangan," katanya Senin pagi.
Namun kata Suwandi, kelangkaan bensin di Madura bukan semata-mata karena pengiriman dari Depo Camplong terlambat beberapa hari. Penyebab utamanya, banyaknya pengecer bensin baru di Madura.
"Ini persis seperti kelangkaan minyak tanah di Madura beberapa bulan lalu. Buktinya, di SPBU bensin kosong, di eceran masih ada. Stok di SPBU habis karena sering diborong pengecer dengan memakai mobil pikap, terutama di Sampang, Pamekasan, dan Sumenep," jelas dia.
Dari pertemuan dengan Bupati Sumenep, Kamis (21/9), lanjut Swandi, diperoleh data di Kec. Praggaan, ada 33 pengecer, sedang yang mempunyai izin resmi hanya 3 pengecer. "Itu baru di satu kecamatan, belum kecamatan lain yang kemungkinan tidak jauh berbeda," ujarnya.
Dia mengimbau pada pemda se-Madura agar ikut memantau pembelian bensin di 17 SPBU. Misalnya, di satu SPBU dijatah dua tangki masing-masing 7 kiloliter. Satu liter dijual pada pagi hari, satunya lagi pada malam hari.
"Sehingga bensin selalu ada. Memang sulit tidak melayani pembelian dengan memakai drum yang diangkut pikap," katanya. (kas)
|