Sejak manajer BMT itu melarikan diri, Hosni berulang kali didatangi puluhan pemilik modal meminta pengembalian modal usaha tersebut. "Terus terang, uang pribadi saya sebesar Rp 4 juta saya serahkan kepada mereka yang meminta paksa," kata Hosni.
Usaha Bersama
Dijelaskan, BMT Amal Muslim didirikan sebagai usaha bersama. Setiap anggota yang ingin bergabung diharuskan menyetor modal usaha sebesar Rp 2 juta yang bisa dicicil dua kali. "Pada tiga bulan pertama, mereka yang menyetor modal usaha dicicil, memperoleh Rp 40 ribu/bulan. Setelah itu dibayar sama rata Rp 107 ribu," jelas Hosni.
Diakui, puluhan pemilik modal yang bergabung di BMT sebagian besar di antaranya memang berasal dari masyarakat pedesaan, yang sangat berkeinginan menjadi karyawan kantoran. Menurut Hosni, dari sekitar 40 orang yang terdaftar, hanya sebagian kecil yang menyetor modal usaha dengan cara dicicil. "Kalau saja, modal usaha yang terkumpul di tangan manajer tidak disalahgunakan, saya yakin BMT ini akan berjalan sehat," katanya. (len)
top |
|
Serambi MADURA |
PadepokanVirtual Surabaya Based Virtual Life-long Learning Environment
|