back |
|
Serambi MADURA |
PadepokanVirtual Surabaya Based Virtual Life-long Learning Environment
|
UTAMA Rabu, 14 April 1999
| Surabaya Post
|
Pemda Menyiapkan Anggaran Khusus
Surabaya - Surabaya Post
Pemda Jatim menyiapkan anggaran khusus bagi para pengungsi kerusuhan antar-etnis di Sambas yang telanjur masuk Madura. Para bupati di Madura kini mengidentifikasi para pengungsi, termasuk kebutuhan yang mereka perlukan.
Hal itu dikemukakan Kabiro Humas Pemda Jatim, Abd. Hamid Mawardi, SH, menjawab Surabaya Post di ruang kerjanya, Rabu (14/4) siang. Belum diketahui berapa dana yang dialokasikan untuk membantu beban para pengungsi itu, dan jenis bantuan yang mereka butuhkan.
"Pak Gubernur sudah memerintahkan para bupati di Madura untuk mendata para pengungsi. Sampai hari ini belum diketahui bagaimana kelanjutan itu," katanya.
Menurut Hamid Mawardi, seluruh pengungsi sudah tertampung. Mereka tinggal di rumah-rumah kerabat atau famili mereka. Pemda, katanya, siap menampung jika mereka tak memiliki famili atau keluarga di Madura.
Dari sejumlah pengungsi yang sudah masuk, mereka tersebar di empat wilayah kabupaten, yakni Bangkalan, Pamekasan, Sampang, dan Sumenep. Diharapkan, pendataan yang dilakukan para bupati itu secepatnya diterima Pemda Jatim. Dengan demikian, penanganan mereka juga bisa cepat dilakukan.
Ditanyai tentang penyediaan lapangan pekerjaan bagi para pengungsi, ia belum bisa memberikan jawaban rinci. Alasannya, proses pendataan belum selesai sehingga belum bisa menentukan bentuk bantuan yang diberikan kepada mereka.
Sumbangan
Sementara itu, warga Madura di perantauan yang tergabung dalam LKMS (Lembaga Kemanusiaan Musibah Sambas) memberi bantuan uang tunai Rp 50 juta dan obat-obatan senilai Rp 250 juta, untuk para pengungsi, baik yang sudah pulang ke Madura maupun yang tinggal di penampungan Pontianak. Penyerahan bantuan dilaksanakan di Pendapa Bangkalan oleh Ketua LKMS H Nilam kepada pengungsi melalui Bupati Moh. Fatah. Hadir perwakilan pengungsi Sambas yang tersebar di beberapa desa Kec. Konang, Kokop, Geger, Bangkalan.
"Obat-obatan memang diserahkan sebagian. Masih banyak yang tersimpan di gudang saya. Jika pengungsi Sambas di Bangkalan kurang, bisa dikirim lagi," kata H Nilam.
Sumbangan dari dermawan untuk pengungsi Sambas yang diterima LKMS berjumlah Rp 215,5 juta. "Sebagian hasil sumbangan diserahkan di Sambas, Pontianak. Penyerahan sumbangan ini dilakukan transparan dan dipertanggungjawabkan secara administrasi," ujarnya.
Bupati Bangkalan Moh Fatah mengatakan, uang sumbangan dari LKMS akan diserahkan secara merata pada pengungsi Sambas di Bangkalan. Diperkirakan jumlah pengungsi sekitar 4.000 orang. Berarti setiap orang mendapat uang sekitar Rp 12.500,00.
"Jika beras subsidi seharga Rp 1.000,00 per kilogram masih ada lebih baik dibelikan beras. Tetapi sekarang subsidi beras tidak ada, berikan langsung uangnya. Saya minta camat dan kades, mendata dengan cermat dan benar jumlah pengungsi di wilayahnya," pinta bupati. (sha, kas)
top