Minggu, 7 Maret 1999 |
Kompas |
PLN memastikan mulai April 1999 Pulau Madura mulai mendapat aliran listrik kembali, meski pada saat beban puncak malam hari antara pukul 18.00-22.00 masih akan terjadi pemadaman secara bergiliran. Selain itu, berdasarkan bukti-bukti yang kuat, PLN segera menuntut MV "Kota Indah" berbendera Singapura ke pengadilan, karena ada dugaan kuat kapal itu yang menyebabkan putusnya kabel listrik bawah laut di Selat Madura.
"Kami segera menyerahkan berkas-berkas ke Mahkamah Internasional agar kasus itu segera dituntaskan, supaya kami bisa memperbaiki kabel secepatnya. Dalam berkas itu kami juga mengajukan tuntutan ganti rugi," kata Direktur Utama PT PLN Adhi Satriya kepada Kompas dan Jakarta Post, di Surabaya, Sabtu (6/3).
Ia tidak menyebutkan berapa besar ganti rugi yang diajukan. Namun ia mengisyaratkan, jumlahnya ratusan milyar. Menurut perhitungan Kompas, jumlah kerugian itu bukan hanya karena fisik putusnya kabel yang menghabiskan investasi Rp 215 milyar, tetapi juga biaya pemindahan diesel ke Madura senilai Rp 120 milyar dan hilangnya peluang penjualan listrik ke Madura Rp 3,5 milyar per bulan. Aliran listrik PLN di seluruh Pulau Madura mati total sejak 19 Februari sekitar pukul 13.30, setelah kabel listrik dasar lautnya jebol. (Kompas, 21/2)
Adhi menjelaskan, ada dua pekerjaan besar yang harus segera dilakukan PLN. Pertama, masyarakat Madura secepatnya bisa menikmati kembali aliran listrik. Kedua, penyebab terjadinya musibah ini harus diusut tuntas, karena telah mengakibatkan penderitaan warga Madura.
"Dua hal itu merupakan perintah Bapak Presiden dan sesuai harapan masyarakat Madura. Untuk itu, kami telah berupaya semaksimal mungkin agar dalam waktu cepat dua tuntutan itu bisa terealisir," kata Adhi.
Hal serupa juga ditegaskan Menteri Pertambangan dan Energi Kuntoro Mangkusubroto saat bertemu dengan para ulama dan tokoh masyarakat Madura di Pamekasan, Jumat (5/3). "Saya datang ke mari diperintahkan oleh Presiden untuk meneliti penyebab sebenarnya mengenai padamnya aliran listrik di Madura. Selain itu harus diupayakan secepatnya listrik bisa menyala kembali," kata Kuntoro.
Menurut Kuntoro, pemerintah sangat prihatin atas musibah ini. Sebagai ungkapan keprihatinan itu, pemerintah menetapkan, pelanggan listrik rumah tangga di Madura bebas membayar tagihan bulan April 1999 dan cukup membayar 50 persen untuk tagihan bulan Maret.
Didampingi para pejabat eselon I dan Muspida Tingkat I Jawa Timur, Kuntoro juga menyerahkan bantuan 40 genset dan 10.000 lampu tank (lampu untuk kapal) bagi pondok pesantren dan masyarakat Madura. Pagi sebelumnya, Kuntoro dan rombongan pejabat eselon I Deptamben beserta pejabat Muspida Tingkat I Jawa Timur meninjau lokasi kejadian putusnya kabel listrik bawah laut di Selat Madura.
Bergiliran
Sambil terus mencari bukti-bukti untuk melakukan penuntutan hukum terhadap kapal dagang "Kota Indah" -yang diduga menyebabkan putusnya kabel listrik bawah laut- Adhi Satriya menjelaskan, PLN telah melakukan mobilisasi pemindahan diesel dari Jawa dan Kalimantan. Kini sudah beroperasi 22 genset dengan kapasitas 5 MW untuk melayani PDAM, rumah sakit, kantor pemerintah dan ABRI.
Pada pertengahan Maret, PLN menambah PLTD berkapasitas 10 MW yang ditempatkan di Sumenep. Kemudian, akhir Maret ditambah lagi PLTD Apung 10 MW di PT Garam. Pada awal April segera dioperasikan PLTD 10 MW di Bangkalan dan PLTD 6 MW di Sampang. Dengan demikian, awal April PLN mampu menyediakan tenaga listrik 41 MW. Kapasitas ini cukup untuk memenuhi listrik siang hari, namun masih belum mampu memenuhi beban puncak pada malam hari yang mencapai 75 MW.
Sedangkan untuk pemulihan seperti sedia kala, menurut Adhi, jalan yang paling cepat adalah memperbaiki kabel itu kembali. Namun persoalannya, perbaikan kabel itu harus menunggu keputusan pengadilan bahwa kabel itu rusak karena terkena jangkar kapal.
"Untuk perbaikannya pun tergantung dari kerusakan kabel. Kalau rusaknya kabel kurang dari 200 meter, maka masih ada persediaan kabel di PLN. Bila lebih dari itu, PLN masih harus pesan dari pabrik kabel BICC di Inggris. Ini membutuhkan waktu lebih lama," ujar Adhi.
Untuk menjaga keandalan listrik di Madura, PLN dalam jangka panjang akan memindahkan PLTG Gresik ke Madura berkapasitas 80 MW. (ose/mm)
top | |
Serambi MADURA |
PadepokanVirtual Surabaya Based Virtual Life-long Learning Environment |