back
Serambi MADURA PadepokanVirtual
Surabaya Based Virtual Life-long Learning Environment

Senin
12 Juli 1999
Suara Indonesia


Pekat Sikat WTS dan Pornografi

Pamekasan - SI
Operasi Sikat dan Pekat (penyakit masyarakat) Semeru yang digelar Polres Pamekasan tadi malam, berhasil menahan sedikitnya 17 wanita tuna susila (WTS), 24 keping VCD porno dan beberapa puluh buku porno. Selain itu, petugas juga berhasil menyita 53 botol minuman keras (miras), yang dijual di toko-toko dan warung, tanpa izin.

Operasi beberapa penyakit masyarakat ini dipimpin langsung oleh Kasatserse Pamekasan Lettu (Pol) Imam Anshori. Wakapolres Pamekasan, sebagai pjs Kapolres, Mayor (Pol) Gatot Mudjirahardjo, membenarkan operasi yang digelar jajarannya. Menurutnya, operasi itu untuk mencegah tumbuhnya beberapa penyakit sosial masyarakat, akibat miras, pornografi. dan sebagainya.

Operasi terhadap para WTS ini dilakukan di lokalisasi liar di daerah Larangan, Pamekasan. Warga Pamekasan menyebut 'daerah merah' ini sebagai 'Larangan Plaza'. Sselain menangkap 17 WTS yang mengaku berasal dari Jember, Lumajang, dan Situbondo, petugas juga berhasil menangkap dua mucikarinya. Yakni, Syah (52), warga Larangan Dalam, Pamekasan, serta Jul (30), warga Ponteh, Galis. "Saat ini mereka kami tahan di Mapolres dulu," kata Kasatserse.

Untuk selanjutnya, kata dia, para WTS ini akan diserahkan ke Depsos untuk dibina. "Atau, kami kirim ke Situbondo, di sana ada rumah sosial milik pemerintah," jelasnya. Dengan binaan itu, diharapkan para wanita penjual jasa seksual ini bisa alih profesi, sehingga bisa lebih diterima masyarakat.

Sementara itu, VCD porno yang disita petugas dalam operasi kemarin sebanyak 24 unit. VCD-VCD itu diketemukan di toko S milik Jhn. Selain itu, petugas juga banyak menyita buku-buku porno. Kebanyakan, buku-buku itu ditemukan di kompleks lokalisasi 'Larangan Plaza'. "Mungkin, buku-buku itu menjadi bacaan mereka," kata sumber.

Menurut Wakapolres, operasi sejenis akan terus dilakukan jajarannya secara berkala, sampai tingkat PEKAT atau penyakit masyarakat itu bisa ditekan. "Sebelumnya, operasi ini sudah rutin kita lakukan. Dan saat ini, operasi ini kita tingkatkan," jelasnya. (abd)