back
Serambi MADURA PadepokanVirtual
Surabaya Based Virtual Life-long Learning Environment

Rabu
15 September 1999
Radar Madura


Buntut Demo Mahasiswa:
Rektor Unibang Diisukan Mundur

Bangkalan, Radar.-

Buntut demo mahasiswa Unibang, Bupati Bangkalan Ir. M Fatah yang juga Rektor Universitas Bangkalan (Unibang) diisukan akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai rektor. Menurut sumber Radar Madura, M. Fatah akan mengunduran diri karena merasa telah dilecehkan dan tidak dihargai oleh mahasiswanya sendiri.

Seperti diberitakan, Sabtu (11/9) mahasiswa Unibang menggelar aksi demo di DPRD Bangkalan menuntut pencabutan SK Bupati tentang kenaikan tarif PDAM dan pengusutan penyelewengan dana KUT. Namun, ketua dewan tidak mau menemui rombongan mahasiswa.

Setelah berorasi di depan Gedung DPRD, rombongan mahasiswa Unibang kemudian menggelar demo di depan Kantor Pemda Bangkalan. Namun, Bupati Bangkalan Ir M. Fatah tidak mau keluar. Yang keluar menemui mahasiswa justru Sekwilda Ny Kurtini. Karena itu, wakil mahasiswa keluar dan memilih ‘’berbicara’’ dengan ayam bekisar yang ada di depan kantor pemda.

Informasi yang diperoleh Radar Madura menyebutkan, koordinator aksi, Syaiful Ismail dan ketua panitia wahana refleksi Unibang telah dipanggil menghadap Pembantu Rektor (PR) III Bogis. Dalam pertemuan itu mahasiswa agar meminta maaf kepada M. Fatah.

Tetapi permintaan itu ditolak mahasiswa. Menurut mereka, demo yang dilakukan tersebut ditujukan kepada M Fatah sebagai Bupati Bangkalan, dan bukan sebagai Rektor Unibang.

Bahkan, Senin (13/9) lalu rencananya para mahasiswa akan mengadakan dialog dengan M. Fatah di Kampus Unibang, guna membicarakan masalah tersebut. Ternyata M. Fatah membatalkannya karena berhalangan hadir. ’’Demo tersebut ditujukan kepada bupati Bangkalan, bukan pada rektor. Seharusnya M. Fatah bisa memisahkan kapan dia sebagai rektor dan kapan dia berperan sebagai Bupati,’’ kata Muchlis, seorang peserta demo.

Menurut beberapa mahasiswa, demo tersebut menuntut pencabutan SK Bupati tentang kenaikan tarif PDAM sebesar 43%, bukan menuntut turunnya bupati sebagai rektor.

Sementara itu, beberapa kalangan menilai, perangkapan jabatan bupati dan rektor memang bisa memasung kebebasan mahasiswa untuk berbicara atau melaksanakan fungsi kontrol sosialnya. Hal ini diungkapkan oleh Arman Saputra SH, alumnus Unibang, yang saat ini sebagai Ketua Lembaga Advokasi PKB. Sebab, salah satu fungsi mahasiswa adalah sebagai kekuatan kontrol sosial dan presure power, yang otomatis mengontrol kerja eksekutif.

’’Bila rektornya dari kalangan eksekutif, hal itu bisa mengebiri fungsi mahasiswa. Jadi sudah seharusnya M. Fatah mundur sebagai Rektor Unibang,’’ kata Arman.

Kahumas Pemda Bangkalan Ir. Sjakur S ketika dikonfirmasi tentang desas-desus pengunduran Ir M Fatah sebagai Rektor Unibang, mengaku tidak tahu menahu. ’’Saya hanya sebagai kahumas pemda, jadi bukan kapasitas saya untuk mengomentari masalah bupati sebagai Rektor Unibang,’’katanya. Sedang Kahumas Unibang, Syarif SE, Msc, hingga berita ini ditulis juga tidak bisa dihubungi. (ris).