back
Serambi KAMPUS https://zkarnain.tripod.com/
Internet Based Life-long Learning Environment
for Maintaining Professional Vitality

DIKBUD
Kamis, 29 Juni 00
KOMPAS


Universitas Indonesia akan Terapkan
Standar Internasional

Kelas Internasional Mulai Dibuka

Jakarta, Kompas

Guna mendukung anggaran pendidikan program S-1 reguler dan persiapan otonomi perguruan tinggi, Universitas Indonesia (UI) merencanakan membuka lima program untuk kelas internasional. Selain menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar, kurikulum yang digunakan pun akan disesuaikan dengan standar internasional. "UI akan menerima mahasiswa internasional paling banyak 10 persen dari total mahasiswa baru tanpa mengurangi kapasitas untuk mahasiswa S-1 reguler," kata Pembantu Rektor III UI Umar Mansur kepada Kompas di Jakarta, awal pekan ini.

Langkah UI membuka kelas internasional ini bermatra ganda. Di satu sisi merupakan bagian dari strategi UI mendapatkan dana untuk meningkatkan kualitas pendidikan UI tetapi tanpa perlu menaikkan biaya pendidikan bagi mahasiswa S-1 reguler, di sisi lain standar kualitas pendidikan di UI secara bertahap akan ditingkatkan hingga setaraf dengan standar pendidikan internasional.

Pembantu Rektor I UI Usman Chatib Warsa MD PhD menambahkan, tahun lalu kelas internasional sudah dirintis Fakultas Teknik (FT) UI dengan membuka jurusan elektro dengan 20 orang mahasiswa. Tahun ini, rencananya FT UI akan menambah kelas internasional dengan membuka jurusan mesin dan sipil. Selain FT, Fakultas Psikologi UI dan Fakultas Kedokteran juga akan membuka kelas internasional.

"Menurut rencana, semua fakultas di UI akan membuka kelas internasional. Akan tetapi, pembukaan itu dilakukan secara bertahap sambil menunggu kesiapan dari setiap fakultas," katanya.

Kelas-kelas internasional itu sebagian besar akan menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Selain itu, juga akan menggunakan standar kurikulum yang disesuaikan dengan standar internasional. Meski demikian, demikian Usman Chatib, hal itu tidak berarti UI menerapkan standardisasi kualitas pendidikan yang berbeda antara kelas internasional dan non-internasional.

"Pada saat ini memang akan ada perbedaan standar kualitas, namun nantinya semua fakultas akan menerapkan standar pendidikan internasional," katanya.

Sudah dipromosikan

Menurut Umar Mansur, dalam era globalisasi UI tidak hanya bersaing dengan perguruan tinggi dalam negeri, tetapi juga dengan perguruan tinggi seluruh dunia. Saat ini saja, sudah banyak perguruan tinggi luar negeri yang mencari mahasiswa di Indonesia.

Dalam kaitan pembukaan program untuk kelas internasional tersebut, saat ini pihak UI sudah melakukan promosi kelas internasional ke negara-negara ASEAN dan Australia. Diperkirakan, kelas internasional ini akan banyak diminati oleh calon mahasiswa asing. Apalagi bagi mahasiswa asing biaya pendidikan di Indonesia pasti dinilai murah karena rupiah yang rendah.

"Kalau ditambah kualitas yang baik dengan standar internasional, maka kelas internasional UI akan dipenuhi peminat dari luar negeri," katanya seraya menambahkan, biaya pendidikan untuk kelas internasional ini akan ditetapkan dalam dollar Amerika Serikat (AS). Setiap mahasiswa baru kelas internasional dikenakan biaya sebesar 2.000 dollar AS ditambah admission fee. Besarnya admission fee antara 3.000 sampai 6.000 dollar AS, bergantung dari program studi yang diambil.

Beasiswa

Pada bagian lain Umar Mansur mengatakan, sistem pendidikan yang diterapkan di UI saat ini tidak akan membiarkan mahasiswanya berhenti kuliah karena alasan biaya, termasuk mahasiswa yang baru masuk pada semester pertama. "Jika mereka benar-benar tidak punya biaya untuk kuliah, kita akan berusaha mencarikan mereka beasiswa," kata Umar

Untuk periode 1999-2000, UI telah menyalurkan beasiswa dari berbagai lembaga kepada lebih dari 5.000 mahasiswa. Jumlah beasiswa sangat beragam, bergantung pada kebutuhan mahasiswa. Mahasiswa yang kesulitan dengan biaya kuliah dapat mengajukan permohonan beasiswa dengan melengkapi persyaratan, antara lain, keterangan tidak mampu dari pamong setempat, pernyataan dari orangtua dan rekening listrik.

Umar mengimbau, mahasiswa yang memiliki kemampuan untuk membiayai kuliah agar tidak memanfaatkan peluang yang diberikan UI. "Kasihan mahasiswa yang benar-benar membutuhkan, karena beasiswa yang disediakan itu sebenarnya terbatas. Namun, UI berjanji akan tetap mengusahakan jika memang ada mahasiswa yang membutuhkan," katanya.

Diakui Umar, sejak tahun akademik 1999/2000 UI menambahkan komponen Dana Peningkatan Kualitas Pendidikan (DPKP) untuk biaya pendidikan. Untuk tahun akademik 2000/2001, biaya pendidikan S1 reguler masih sama dengan tahun sebelumnya. Besarnya Rp 1.750.000 untuk eksakta dan Rp 1.500.000 untuk non-eksakta.

"Karena tanggung jawab utama kita pada penyelenggaraan pendidikan S1 reguler, maka untuk sementara pemberian beasiswa ini hanya diprioritaskan pada mahasiswa S1 reguler. Sedangkan untuk program D3, S1 non-reguler, S2 tidak disediakan beasiswa," tambahnya. (mam)

Berita dikbud lainnya: