back
Serambi MADURA PadepokanVirtual
Surabaya Based Virtual Life-long Learning Environment

Senin
26 Juli 1999
Radar Madura


Warga Terrak Unjuk Rasa di Mapolres Pamekasan,
Menuntut Pembebasan Tahanan Carok Antarwarga

Pamekasan, Radar

Sekitar 150 warga Desa Terrak, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, Sabtu lalu, melakukan unjuk rasa ke Mapolres Pamekasan. Mereka menuntut agar tahanan carok antarwarga beberapa waktu lalu dibebaskan. Para pengunjuk rasa sempat bentrok dengan petugas, sehingga sepuluh orang tercatat menderita luka-luka di bagian kepalanya.

Keterangan yang dihimpun Radar Madura menyebutkan, carok yang melibatkan warga Desa Terrak itu terjadi saat pemilihan desa setempat bulan Maret 1999 lalu. Saat penghitungan suara, salah satu pendukung calon kepala desa yang kalah ternyata bikin ulah, sehingga menyulut bentrokan antarpendukung.

Pemilihan kepala desa kemudian diulang beberapa hari berikutnya. Dalam pemilihan tersebut kepala desa lama menang. Namun, para pendukung calon yang kalah tidak mau terima, sehingga terjadi bentrok lagi. ‘’Bentrokan antarwarga itu sudah beberapa kali terjadi, dan korban jatuh dari masing-masing kelompok,’’ kata seorang warga.

Jajaran Polres Pamekasan pun segera menangkap dan menahan mereka yang dianggap terlibat. Namun, agaknya, warga tidak terima. Buktinya, Sabtu lalu, puluhan warga Desa Terrak dengan naik beberapa pikap, colt, dan truk tiba-tiba ngluruk ke Mapolres di Stadion Pamekasan.

Mereka menuntut rekan dan saudara mereka yang ditahan karena terlibat carok antarwarga di Desa Tarrak dibebaskan tanpa syarat. Namun, para pengunjuk rasa tampak sangat kecewa. Bukan hanya karena tuntutan mereka tidak dipenuhi, bahkan mereka juga gagal bertemu dengan Kapolres Pamekasan.

Para pengunjuk rasa itu lalu mengancam bertahan di mapolres sebelum para tahanan itu dibebaskan. Melihat sikap pengunjuk rasa yang nekat tersebut, para petugas pun bersikap lugas. Mereka berusaha membubarkan secara paksa para pengunjuk rasa, sementara para pengunjuk rasa juga tak mau mengalah. Akibatnya, bentrokan pun tak bisa dihindari. Sepuluh orang dikabarkan menderita luka-luka di bagian muka, satu di antaranya wanita. (ham)