back
Serambi MADURA PadepokanVirtual
Surabaya Based Virtual Life-long Learning Environment

Kamis
30 September 1999
Radar Madura


Kelompok Tani Murni Jaya I Wakili Madura
Dalam Lomba Penilaian Panen Kedele Tingkat I Jawa Timur

Sampang, Radar.-

Kelompok Tani Murni Jaya I dari Desa Tanah Merah, Kecamatan Torjun Kabupaten, Sampang, yang tahun 1994 terpilih menjadi juara I Lomba Kelompok Tani Berprestasi Tingkat I Jawa Timur, akan mewakili Kelompok Tani se Wilayah Pembantu Gubernur di Madura, dalam lomba Penilaian Panen Kedele Tingkat I Jawa Timur.

Penilaian yang dilakukan tim tingkat I Jawa Timur kemarin, ditempatkan di Desa Tanah Merah. Dalam sambutannya, Sekwilda Sampang H. Erdit Herrunandi SH mengatakan, dengan terpilihnya Kelompok Tani Murni Jaya I, berarti akan mengharumkan Kabupaten Sampang di Jawa Timur maupun nasional.

‘’Saya berharap Kelompok Tani Murni Jaya I bisa membawa nama baik Sampang di tingkat Jawa Timur maupun Tingkat Nasional. Sebab, kelompok tani ini pada tahun 1991 dan 1992 pernah juara II Lomba Intensifikasi Kedele se Jawa Timur dan juara I Lomba Compotex se Jawa Timur," jelas Erdit.

Selain setumpuk prestasi yang sudah diraihnya, menurut Sumarto, ketua Kelompok Tani Murni Jaya I, produksi tanaman kedele seluas 120 hektare di daerahnya menjadi pemasok utama kebutuhan kedele Kabupaten Sleman Jateng, seluruh Kabupaten di Madura, serta daerah-daerah lain di Jatim, seperti Malang, Surabaya, dan Blitar.

Sedangkan Kepala Departemen Pertanian Sampang Ir. Hari Soeyanto mengatakan, selain menghasilkan produksi kedele yang pemasarannya sampai ke Jawa Tengah, di daerah ini juga dikembangkan usaha pembibitan tanaman kedele.

‘’Bahkan, setiap tahun daerah ini mampu memasarkan bibit tanaman kedele sebanyak 40 ton, khusunya ke Kabupaten Nganjuk dan daerah-daerah yang lain," jelasnya.

Selain itu, untuk memanfaatkan produksi kedele yang cukup sukses ini, masyarakat setempat mendirikan beberapa pabrik tahu dan tempe, yang hasilnya dikonsumsi oleh masyarakat Sampang, dan sebagian di jual di kabupaten lain di Madura.

‘’Untuk Torjun saja, sudah ada tiga pabrik tahu dan tempe. Sedangkan, di Kecamatan Omben malah ada enam pabrik," jelas Drs. H. Faisun Waedi, Pembantu Bupati di Torjun.

Sedangkan salah seorang petani kepada Radar Madura mengatakan, salah satu kendala yang dihadapi dalam memasarkan kedele adalah kurang tersedianya sarana transportasi. ‘’Saya minta agar hal itu diperhatikan oleh pemerintah, sehingga pemasaran produksi kedele ini lancar. Mohon agar jalan menuju kota diperbaiki," jelasnya. (fiq)