back
Serambi MADURA PadepokanVirtual
Surabaya Based Virtual Life-long Learning Environment

Jumat
03 September 1999
Radar Madura


Tabligh, Satukan Visi dan Persepsi Ulama

Sumenep, Radar.-

Tabligh akbar yang berlangsung di depan Masjid Agung Sumenep kemarin siang mendapat perhatian dari berbagai kalangan. Tabligh akbar yang merupakan keinginan ulama Madura itu, juga dimeriahkan oleh penampilan kelompok hadrah.

Dalam sambutannya, KH. Asyrory Hermany, MA yang sekaligus sebagai ketua pelaksana, meminta kalau tabligh akbar ini dijadikan satu momentum dalam rangka menyatukan visi dan persepsi ulama dan umat yang mungkin tercerai berai akibat luka-luka pemilu kemarin.

''Saatnya sekarang para ulama menyatukan persepsi yang sama menghadapi persoalan-persoalan bangsa yang lebih kompleks,'' ujarnya. Ia juga meminta agar, ulama Madura jangan sekali-kali memakai bahasa birokrat. ''Saya mengharap, ulama di Madura tetap memakai bahasa ulamanya,'' tegasnya.

KH. Asyrori Hermany juga mengingatkan kepada para jama'ah yang hadir untuk terus-menerus memperkuat ukhuwah islmiyah. Sebab, tanpa ada bangunan yang utuh dari umat islam jangan berharap kemenagan akan berpihak kepada kita (Islam).

‘’Mari kita bangun solidaritas sesam Islam. Kita jangan sampai bercerai-bera, Red) lagi,'' sambung lulusan Universitas Al Azhar Kairo itu.

Sementara itu, Habib Rizieg Syihab dari Jakarta, memaparkan tentang dunia Islam yang tercabik-cabik. Dia menyebutkan, bagaimana keadaan umat Islam yang tercabik-cabik di Filipina, India, Nigeria, Burma dan Thailand serta negara Islam lainnya. ''Saatnya sekarang, kita umat Islam bersatu untuk melawan musuh Islam yang ada di sekeliling bangsa ini.''

Selain itu, ia juga mengungkap berbagai kekejaman pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru. Menurutnya, saat itu umat islam diintimidasi, para ulama dimarginalkan, bahkan banyak ulama yang ditahan. ''Kita ingat, bagaimana ketika Orla dan Orba, banyak ulama yang ditangkapi dan banyak umat Islam yang diintimidasi,’’ ujarnya mengingatkan lagi.

Ia lalu menjelaskan bahwa gerakan dan demonstrasi yang dilakukan mahasiswa setiap hari di Jakarta adalah jelas-jelas adalah musuh Islam. ''Anda tahu, kalau mahasiswa yang digerakkan itu semuanya jelas jelas adalah musuh Islam'', katanya disertai denga pekikan Allahu Akbar.. ‘’Mereka hanya membungkusnya dengan simbol demokratisasi dan semacamnya,'' sambungnya sambil minta kepada para ulama di Madura agar menjaga umat jangan mudah terprovokasi. (sul)