back
Serambi MADURA https://zkarnain.tripod.com/
Internet Based Life-long e-Learning Environment
for Maintaining Professional Vitality

Metropolis
Minggu, 15/10/2000
Jawa Pos


'Klenteng Madura' Diburu Kolektor
Dipamerkan dalam Jendela Budaya di Hotel Mercure

SURABAYA - Lukisan 'Klenteng Madura' karya Nanang yang ditampilkan dalam pameran Jendela Budaya 2000 di Hotel Mercure, 13-22 Oktober ini, memang menarik perhatian pengunjung. Dengan gorehan cat oil di kanvas ukuran 70x100 cm, lukisan yang menggambarkan vihara ''Avalokistesvara'' dengan candi Pamekasa Madura itu langsung menjadi rebutan kolektor. Hanya saja, sang pelukis belum melepaskannya karena harganya yang belum sepakat.

''Lukisan itu ditawarkan Rp 50 juta. Tadi ada yang menawar, tapi belum diberikan,'' kata seorang pengunjung yang juga tertarik mengoleksi karya seni itu, kemarin.

Daya tarik lukisan Nanang itu, kata beberapa pengunjung, karena unik dan terkesan mistis. Keunikannya terletak pada tema kerukunan hidup beragama yang diangkat pelukis. ''Anehnya, di Madura itu sebagian besar penduduknya muslim. Lha kok ada klenteng yang tetap terjaga dengan baik,'' tutur Hary, yang juga seorang pelukis.

Keinginan melukis klenteng yang ada di Desa Candi, Pamekasan Madura itu didasari oleh gema yang begitu besar dari klenteng tersebut. Ketika pergi ke klenteng itu Nanang juga terkesan dengan nilai mistisnya. ''Banyak cerita mistis yang pernah terjadi di klenteng itu. Mendengar ceritanya saya sampai merinding,'' kata sang pelukis.

Menurut Ketua Panitia Gatot, pihaknya berusaha mewadahi para pelukis yang tergolong baru untuk mengatualisasikan karyanya. Hasilnya memang di luar dugaan. Di hari pertama lelang, tiga lukisan laku terjual. Lukisan berjudul Lukisan Kehidupan milik Suwandi laku Rp 7,5 juta; Barong terlelang Rp 3,5 juta; dan satu lagi terjual Rp 10 juta. ''Hasil lelang ini akan disumbangkan ke Bengkulu, '' jelasnya

Pada pameran sepuluh hari itu, selain menampilkan para pelukis untuk berdemo, akan datang pula 20 empu keris yang ada di Indonesia. Salah satu empu termuda yang telah hadir adalah R. Rudi Hartono. Pria berusia 28 tahun itu berhasil menyelesaikan sebuah keris di tahun 1998 yang dinamai Pasopati Lamor Gangsir Tangguh.

Sekitar 500 keris mulai dari zaman Singasari, Majapahit, Pajajaran, Mataram sampai keluaran terbaru tahun 1998 dipamerkan. Yang menarik lagi, keris dapur Bethok yang berusia 1.000 tahun, keris warisan Bung Karno, dan keris Ronggo Rompeng yang terbuat dari tanah aji juga ikut digelar. (aya/ssk)