back
Serambi MADURA https://zkarnain.tripod.com/
Internet Based Life-long e-Learning Environment
for Maintaining Professional Vitality

JAWA TIMUR
Senin, 09 Oktober 2000
Surabaya Post


Wisata Madura Bukan Cuma Karapan Sapi

Surabaya - Surabaya Post

Pariwisata di Madura bisa dikembangkan lebih luas, bukan hanya karapan sapi. Ide ini dikemukakan Sutawi, Pelaksana Harian Asita (Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia) Jatim, dan M.Fatah Bupati Bangkalan.
"Sebenarnya Madura punya potensi wisata yang bagus. Kalau digarap serius dan dikemas menarik, bisa mendatangkan pemasukan lumayan. Selama ini yang terkenal karapan sapi. Padahal bisa dikembangkan lebih luas," ujar Sutawi, Minggu (8/10) siang, seusai karapan sapi di stadion Bangkalan yang digelar khusus untuk grup wisatawan dan peserta MTF.
Menurut Fatah, selain yang dilombakan tiap tahun di alun-alun, karapan sapi juga bisa diadakan memenuhi permintaan wisatawan. Biayanya Rp 5 juta bila digelar lengkap, termasuk tarian, dan hanya Rp 2 juta bila tidak secara lengkap.
Sebagian mereka (wisman) bule yang tampak menikmati pertunjukan dari atas tribun. Sesekali mereka mengamati dari teropong. Beberapa wisman tak segan berpanas terik agar bisa menyaksikan dari dekat dan mengambil gambar pasangan sapi yang berlomba. Bahkan ada yang mendekati start untuk melihat lebih dekat bagaimana sapi-sapi itu mulai berpacu. Para pemilik pasangan sapi yang menang mendapat penghargaan yang diserahkan oleh wakil peserta MTF.
Usai lomba, tamu dijamu makan siang oleh bupati di pendopo kabupaten dan menyaksikan tarian Madura serta silat yang ditampilkan murid perguruan Joko Tole. Salah seorang pesilat adalah pemuda Belanda dari cabang Joko Tole di sana. Tamu juga bisa membeli sovenir seperti pecut dan batik serta jamu khas Madura yang didatangkan khusus untuk mereka.
Fatah membenarkan, Madura memiliki objek-objek wisata lain seperti Pantai Siring Kemuning, Makam Kiai Syaichona Cholil dan Air Mata di Arosbaya yang cocok untuk wisata religi.
Menurut Fatah, bila sedang ramai, dalam sehari Makam Air Mata dikunjungi sampai 25 bus. Untuk menggalakkan pariwisata, Pemda Bangkalan telah menyebar brosur, termasuk menawarkan Paket Karapan Sapi.
Namun Sutawi mengatakan, untuk itu harus dilakukan pembenahan fasilitas agar memadai seperti ferry dan dermaga yang lebih baik. Ia melihat ferry-ferry yang digunakan menyeberang dari Ujung-Kamal sudah tua dan jalan masuk kendaraan menuju ferry sempit sehingga sulit dilalui bus pariwisata ukuran besar. Keamanan juga harus lebih diperhatikan agar wisatawan tak khawatir datang ke Madura.
Seorang peserta MTF dari lokal hampir kecopetan ketika ia keluar bus dan naik ke dek atas untuk menikmati pemandangan. Untunglah, ia pria berbadan besar dan sigap mengamankan isi sakunya. Tak urung, ia sempat deg-degan. Beberapa peserta lain termasuk dari luar menyaksikan insiden itu. Mereka berkomentar, ini gambaran buruk bagi orang asing yang tak paham seluk beluk di Indonesia. Bila sampai ada orang asing kecopetan, berita ini bisa menyebar dan mereka akan takut ke sini sehingga bakal susah menjual Madura.
Namun Fatah mengatakan, jarang terjadi insiden demikian. "Saya jarang dapat laporan begitu," ujarnya. Ia menambahkan, pihaknya tak bisa berbuat banyak. Soal perbaikan dermaga dan ferry serta keamanan di atas ferry di luar wewenangnya. "Kalau keamanan di Bangkalan cukup terjamin. Kalau ada wisatawan kesulitan akan kami bantu," ujarnya.
Fatah setuju bila segera dibangun jembatan Surabaya-Madura sebagai salah satu solusi. Sementara itu, dermaga diperbanyak dan kebersihan ditingkatkan.
Ketika disinggung apakah masyarakat Madura siap menerima kedatangan wisman yang mungkin berpakaian terbuka, ia menjawab, "Kami siap dan maklum kalau bule berpakaian begitu. Asal jangan pakai bikini berkeliaran di jalan. Juga jangan buka tempat hiburan yang maksiat seperti perjudian." (nat)