back
Serambi MADURA https://zkarnain.tripod.com/
Internet Based Life-long e-Learning Environment
for Maintaining Professional Vitality

Metropolis
Selasa, 03 Oktober 00
Jawa Pos


Diintervensi Yayasan, Rektor UWK Mundur

SURABAYA - Merasa tugasnya diintervensi yayasan, Warsito Rasman MA, rektor Universitas Wijaya Kusuma, akhirnya memilih mundur dari jabatannya. Pengajuan pengunduran diri Warsito itu langsung direspons oleh H M. Said, ketua Yayasan Wijaya Kusuma (YWK), dengan melantik pejabat rektor baru. Pejabat rektor baru yang dilantik Said kemarin adalah Drs H Widarto yang saat ini menjabat badan pelaksana harian (BPH) YWK.

Dengan demikian, Warsito hanya 11 bulan menjabat rektor UWK. "Alasan saya mundur, karena intervensi yayasan cukup dominan terhadap tugas-tugas yang seharusnya dilakukan rektor. Planning kami sering berbenturan dengan kemauan yayasan dalam mengembangkan UWK," tukas Warsito, yang juga mantan gubernur Kalimantan Tengah.

Menurut dia, guna memajukan UWK ke depan, yang mendesak dilakukan adalah pembenahan secara keseluruhan. Antara lain, penambahan fasilitas untuk meningkatkan akreditasi dan kualitas pendidikan. Langkah ke arah itu semua tentu butuh dukungan dana. Namun, yayasan merasa keberatan atas langkah yang dilakukan rektorat.

"Padahal, program seperti itu menurut saya sangat mendesak untuk segera diwujudkan. Ternyata, rencana yang cukup mendesak tersebut tak mendapat dukungan dari yayasan," tuturnya.

Meski demikian, lanjut mantan Dirjen PUOD Depdagri ini, pengunduran diri dari jabatan rektor itu dilakukan dengan rasa legawa. Warsito mengaku dirinya sama sekali tak merasa sakit hati, apalagi sampai merasa ditekan oleh yayasan. "Tak ada tekanan sama sekali. Pengunduran diri ini atas kemauan saya sendiri," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua YWK H M. Said membenarkan bahwa penggantian rektor UWK ini atas keinginan Warsito. Salah satu alasannya, ujar politikus kawakan ini, ada perbedaan pandangan antara Warsito sebagai rektor dan yayasan. Said mengaku salut terhadap keinginan Warsito yang cukup idealis dalam mengembangkan UWK. Hanya saja, YWK belum bisa memenuhi dana yang diharapkan pihak rektor. Termasuk, faktor manusia (SDM) yang ada di UWK dianggap belum mampu oleh yayasan.

"Kepada pejabat rektor baru, kami berikan kesempatan selama dua bulan untuk memproses dan mencari pengganti rektor baru. Terutama yang bisa melaksanakan tugas sesuai dengan yang diamanatkan yayasan," ujar Said, yang juga sesepuh Golkar Jatim.

Menurut Said, calon yang bisa direkrut menjadi rektor UWK tidak harus dari kalangan intern UWK, tapi bisa dari luar. Syaratnya, ujarnya, orang tersebut bisa mendalami permasalahan yang dihadapi UWK. Misalnya, tahu kondisi 7 fakultas yang ada di UWK dan bisa memberikan solusi terbaik bagi kemajuan UWK di masa mendatang. (cho)