back
Serambi MADURA https://zkarnain.tripod.com/
Internet Based Life-long e-Learning Environment
for Maintaining Professional Vitality

Radar Madura
Kamis, 09/11/2000
Jawa Pos


Aktivitas Sanggar Kembara Sumenep Kembali Dihidupkan
Eman Kalau Mati Begitu Saja

SUMENEP - Kegiatan seni dan budaya di Sumenep tampakya terus menggeliat. Setelah beberapa waktu lalu berdiri Dewan Kesenian Sumenep (DKS), kini sejumlah tokoh seni eksponen Sanggar Kembara berkumpul dan berikrar untuk menghidupkan kembali aktivitas sanggarnya yang lama tenggelam sejak awal 1985-an.

Di kalangan seniman dan budayawan Sumenep, nama Sanggar Kembara tak asing lagi. Di awal 1985-an, sanggar ini telah memberikan banyak kontribusi terhadap perkembangan seni budaya Sumenep.

Minggu (05/11) lalu, bertempat di rumah Drs Ach. Khalili Alief Jl Raya Manding, Desa Kebunan, Kecamataan Kota Sumenep, sejumlah pelaku seni yang pernah membesarkan sanggar itu berikrar untuk mengaktifkan kembali. Kabar ini tentu sangat menggembirakan sekali bagi pecinta seni dan budaya di Sumenep

Tak kurang tokoh-tokoh hadir, seperti penyair Arya Mustafa Sappan Mukri, Iwan Yongkinata, mantan Kasi Kebudayaan Depdiknas Baisuni, koreografer Sri Sunarto, pelukis Edy Supratman, mantan anggota Dewan Kesenian Surabaya (DKS) Edy Wahyono, dan seniman lainnya.

Tak hanya berkumpul, mereka rupanya berembuk untuk kembali "membangkitkan" kembali keberadaan Sanggar Kembara yang pada zamannya memberikan darah segar dan gairah bagi perkembangan seni.

''Sayangnya, sejak Khalili (kakak kandung Wabup Sumenep Drs Abd Mu'iz, red) hengkang ke Bojonegoro dan mendirikan group teater di sana tahun 1996, praktis kegiatan kesenian di Kabupaten Sumenep jadi kollaps,'' ujar Imron Sanjaya.

Imron yang dulu sebagai aktor teater di sanggar tersebut mengatakan, ''Sangat eman bila Kembara yang diakui banyak melahirkan bibit seniman muda dan mampu berbicara di forum nasional akhirnya toh mati begitu saja,'' katanya.

Banyak kegiatan seni seperti seni baca pusi yang sering digelar, baik antar pelajar atau sesama penyair antar kota. Bahkan juga mengundnag penyair kondang semisal Afrizal Malna, Sosiawan Leak dari Jateng dan Jakarta, serta masih banyak lagi kegiatan seni lainnya yang kini sayang tak muncul lagi. Misalnya, kesenian tradisional tan-pangantanan (dik non dik nik nong), teater rakyat dalam kegiatan seni lainnya.

Akan tetapi dengan dihidupkannya kembali Kembara ini, mereka merasa akan optimis bahwa denyut kesenian di Sumenep akan bergairah lagi.

Lebih-lebih setelah Achmad Khalili Alief dikukuhkan sebagai ketua, Hidayat Raharja dan Arya Mustafa penyair yang juga pelukis sebagai wakil ketua I dan II, serta Iwan Yongkinata sebagai sekretaris. (rasul junaidy)