back
Serambi MADURA https://zkarnain.tripod.com/
Internet Based Life-long e-Learning Environment
for Maintaining Professional Vitality

Radar Madura
Kamis, 26/10/2000
Jawa Pos


Konflik Petani vs PT Garam kembali Panas
Setelah Gabsi Bubar Tanpa Hasil

SUMENEP - Konflik antara petani garam yang bergabung dengan YTL dan al-Jihad dengan PT (persero) Garam, Kalianget, kembali memanas. Buktinya, kedua yayasan tersebut dituduh menyerobot lahan PT Garam. Puncaknya, Dirut Pelaksana PT Garam I Ir Wahyudi melapor ke Polres Sumenep. Sehingga dalam waktu deket BAP (Berita Acara Perkara) tersebut akan dikirim ke Kejaksaan.

Tentu, adanya penyidikan dari Polres ini menimbulkan keresahan dikalangan pengurus YTL dan al-Jihad. Dua minggu terakhir, sepanjang lokasi tanah pegaraman yang dikelola kedua yayasan itu, tepatnya speanjang jalan Marengan-Karanganyar berkibar bendera warna merah. Itu berarti para pengurus Yayasan menyatakan siap mati untuk mempertahankan rebutan lokasi pegaraman itu dari PT Garam.

Nah, PT Garam menyiasati benturan arus bawah. Lalu, Wahyudi melapor ke Polres Sumenep agardua yayasan bermasalah itu diproses secara hukum. Lalu,

pengurus yayasan itu dipanggil dan dimintai keterangan. Informasi di Polres menyebut dalam waktu dekat BAP itu akan dikirim ke Kejaksaan.

Karena itu, puluhan pengurus al-Jihad ngluruk ke Pemkab Sumenep meinformasikan kepada Bupati Sumenep KH Ramdlan Siradj atas laporan PT Garam ke Polres itu. Sebab, kata Ketua al-Jihad, Zaini, sebelumnya dalam pertemuan dengan tiga yayasan petani garam dan PT Garam di Rumah Dinas Bupati, ada pernyataan dari Bupati Sumenep KH Ramdlan Siradj bahwa soal aduan srobot tanah, menunggu tim klarifikasi dari pemkab. "Karena itu, saya ngluruk ke pemkab utnuk meinfromasikan bahwa dirinya telah disidik di Polres Sumenep," jelas Zaini aat kepergok keluar dari pintu pendopo . Namun, upaya audiensi dengan Ramdaln tidak berhasil. Karena bersamaan dengan kunjungan anggota DPR Situbondo.

Zaini dan rombongan masih belum putus asa. Diapit Munir dan anggota pengurus yayasan lainnya, mereka menuju ke Polwil Madura untuk melaporkan hasil penyidikan itu. "Saya datang ke Polres Sumenep hanya untuk silaturrahmi dan menyampaikan soal aduan srobot tanah menunggu hail tim klarifikasi dari bupati. Lho kok saya disidik dan berkasnya akan diajukan ke Kejaksaan. Apa-apaan ini," ujar Zaini kepada Radar Madura yang sempat kepergok keluar dari pintu pendopo.

Memanasnya konflik ini berkait dengan tugas Gabungan Komisi (Gabsi) DPR Sumenep. Tugas yang jadi mediator mencari solusi kasus sengekata tanah penggaraman PT (persero) Garam dengan sejumlah petani garam ini, ternyata berakhir tanpa hasil. Sejumlah tugas 7 orang anggota Gabsi langsung merekomendasi kasus sengketa itu ke eksekutif. Dengan begitu kasus petani dan PT Garam kian rumit. Kini, kasus itu dirtangani oleh eksekutif. (ham)