back
Serambi MADURA https://zkarnain.tripod.com/
Internet Based Life-long e-Learning Environment
for Maintaining Professional Vitality

Radar Madura
Kamis, 26/10/2000
Jawa Pos


Pemilik Sapi Kerapan, Kecewa Tindakan Panitia

SUMENEP - Kerapan sapi, yang merupakan ciri khas budaya Madura, diadakan setiap tahun dalam rangka memperebutkan piala presiden di Lapangan R Sunarto Hadiwijoyo Pamekasan dalam waktu dekat ini. Namun, pada kerapan sapi tingkat kabupaten peserta dari Sumenep asal Pulau Sepudi kecewa terhadap kebijakan pada panitia dari Pemerintah Kabupaten Sumenep dan Paguyuban Potre Koneng dalam perlombaan di tingkat Kabupaten Sumenep yang diadakan di Lapangan Giling 29 September 2000.

Pasalnya, menurut Edi Djunaidi, pemilik sapi kerapan yang bernama Bintang Komala yang di atas namakan Ghazali, ditangguhkan kemenangannya oleh wasit. Padahal, menurutnya pada saat pelepasan sapi nomer 1, 3, 5, yang masuk finis pertama kali adalah miliknya yaitu nomer lima, dan wasit mengacungkan bendera kuning pertanda sapi sah masuk finis.

Karena desakan dari para petaruh yang banyak bertaruh pada sapi yang nomer 1, panitia protes dan memberikan kemenangan pada sapi yang nomer 1. "Saya sangat menyanyangkan tindakan dari panitia yang memberikan kemenangan pada sapi nomer 1, padahal pada saat itu sapi saya masuk finis lebih dahulu dan wasit sudah mengngkat bendera kuning," jelasnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, bahwa dirinya tak lama kemudian memprotes pada panitia dari Pemkab Sumenep, dan menanyakan bagaimana dengan sapinya yang tidak diloloskan. Semula mereka akan memberikan plang atau nomer untuk mengikuti babak selanjutnya. Namun, pada saat ini saya sudah menemukan plang di Bangkalan seharga Rp 6 juta, meskipun dia menginginkan plang dari Sumenep untuk mengangkat nama Sumenep. Namun, pihak Pemkab Sumenep saat dihubungi tidak ada realisasinya hingga kini. "Sudah satu bulan penuh berada di Sumenep dan menghabiskan banyak biaya, tapi tidak ada hasilnya sama sekali," keluh Djunaidi kepada sejumlah wartawan.

Sementara itu, Seketaris Daerah Sumenep Drs H Hadori pada saat diminta keterangan oleh sejumlah wartawan menolak untuk dimintai keterangan. Dia hanya menjelaskan bahwa dalam hal ini Pemkab tidak lagi mengurus masalah kerapan sapi semuanya diserahkan pada Paguyuban Potre Koneng. Sedangkan, ketua pagunyuban Potre Koneng Saleh Sami' yang diminta keterangannya lewat telepon mengenai keadaaan sapi Bintang Komala yang belum ditindak lanjuti. "Saya tidak tahu apa-apa. Saya hanya melanjutkan sisa sapi yang belum dikerap," katanya.(ir)