back
Serambi MADURA https://zkarnain.tripod.com/
Internet Based Life-long e-Learning Environment
for Maintaining Professional Vitality

Radar Madura
Jumat, 29 September 00
Jawa Pos


Aksi Demo Siswa dan Mogok Mengajar Guru Smunsa

SUMENEP - Sejak 14 September 2000 siswa SMU I Sumenep (Smunsa) menggelar demo dan aksi mogok belajar. Lalu diikuti aksi mogok mengajar para guru Smunsa sejak Selasa-Rabu (26-27/9). Mereka menutut pemenuhan fasilitas sekolah. Bagaimana perkembangan terakhir kondisi Smunsa?

"INI aksi fenomental," ujar salah satu guru SMU yang dimintai komentar soal aksi mogok belajar siswa Smunsa. Pernyataan itu tentu beralasan. Karena aksi Siswa SMU I Sumenep melakukan mogok belajar lalu diikuti para guru mogok mengajar baru pertama kali terjadi di Madura. "Aksi tiruan siswa SMU di Sampang hanya sekali dan tidak diikuti oleh para guru," sambungnya.

Miftahor Rasyid siswa kelas II2 meinformasikan kepada Radar Madura kalau aksi demo dan mogok belajar siswa Smunsa sudah direncanakan sejak lama untuk memprotes kebijakan Kasek Smunsa Drs M Munir dan Ketua BP3 Drs Roeslan. Para siswa itu tidak terima dengan fasilitas sekolah favorit yang apa adanya. Sementara fasilitas sekolah diurut kedua Smunsa lebih bonafit.

Entah siapa yang memulai peroalan itu sehingga para siswa yang semula tidak sempat berpikir fasilitas sekolahnya, tiba-tiba ikut larut memikirkan nasib fasiltas sekolah. Sehingga ketika awal pertama siswa kelas III IPS mengajak demo Kamis 14 September untuk memprotes fasilitas dan kebijakan sekolah, siswa kelas II dan kelas I yaho saja. Dan begitu seterusnya sampai paragurunya iku mogok mengajar.

Tapi, pada hari Kamis (28/9) kemarin suasana sekolah kembali tenang. Para siswa seperti biasa melaksanakan aktivitas belajar. Para guru yang mogok mengajar sejak Selasa hingga Rabu, hari Kamis kemarin kembali memulai tugasnya mengajar siswa. Dan guru-guru itu tidak lagi menggrundel karena desakannya melengserkan Kasek Smunsa Drs M Munir sudah ada kejelasan.

Dilihat dari luar sekolah nampak kedamaian. Seperti tidak akan ada lagi tanda-tanda gejolak siswa demo dan mogok belajar yang akan diikuti mogok mengajar guru. Sebab para guru itu merasa puas dengan keputusan Kepala Kantor Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) Drs H Moh. Zuhri dalam waktu dekat akan diisi Plh sebagai pengganti non aktif Kasek Smunsa Drs Moh. Munir.

Entah penyebab apa yang merubah dalam pikiran para guru Smunsa itu. Sebelumnya para guru Smunsa mengancam aksi mogok mengajar terus berlanjut sebelum Kasek Munir tidak lagi menjabat Kasek Smunsa. Tapi Kakandiknas Sumenep Drs H Moh. Zuhri telah mengirim surat pengajuan Plh sebagai pengganti non aktif Kasek Munir kepada Kanwil Depdiknas Jatim lalu menunggu SK mutasi Kasek Munir.

M Zuhri mengusulkan Plh dari Pengawas Pendidikan Menengah Umum (Dinpum) Kabupaten Sumenep Drs H Darmulan Marchaban. "Tapi pemberlakukan Plh itu menunggu keputusan faximile dari Kanwildepdiknas Jatim. Sampai sekarang kami masih belum menerima," jelas Zuhri kepada Radar Madura disela-sela keramaian SMU Muhammadiyah kemarin.

Sementara para empat Wakasek Smunsa menolak tudingan Kasek Munir kalau ada wakasek yang bernafsu ingin melengserkan dirinya jadi Kasek Smunsa dan akan mengganti posisinya. "Tuduhan Kasek Munir itu ngawur tidak berdasar. Penggantian jabatan Kasek itu melalui prosedur dan harus ikut seleksi PSTP (penilaian dan seleksi tenaga profesional). Lho, kok wakasek yang dituduh berambisi ingin melengserkan kasek," jelas Sadik juru bicara wakasek menjelaskan tudingan Kasek Munir.

Dikatakan, aksi mogok para guru itu merupakan rentetan dari aksi para siswa yang menginginkan Kasek Munir lengser. Sehingga apa pun yang diprotes siswa sudah menjadi tanggungjawab para guru Smunsa. "Karena itu, kami para guru dan wakasek mendudukung tuntutan siswa itu," ujarnya.