back
Serambi MADURA https://zkarnain.tripod.com/
Internet Based Virtual Life-long Learning Environment
for Maintaining Professional Vitality

SURABAYA
20 April 2000
Surabaya Post


Publik Metro: Sulidah
Membatik untuk Membiayai Kuliah

DI antara 785 lulusan Universitas PGRI Adibuana (Unipa) Surabaya yang diwisuda di Gedung Go Skate, Kamis (20/4), Sulidah, asal Desa Paseseh, Tanjungbumi, Bangkalan adalah lulusan terbaik dengan IPK 3,51 (cumlaude).
Ia masuk Jurusan Pendidikan Matematika Unipa tahun 1995. Untuk menutup biaya kuliahnya, dia membatik sejak semester I. "Habis kuliah, setelah semua tugas-tugas selesai, saya langsung membatik," ujarnya.
Batik sutera masih mentah (belum jadi) yang selesai dibatik harganya Rp 150 ribu. Ia menjelaskan, kain sutera bahan batik tadi dibeli di Madura, sudah direngreng (disket), lalu diisi malam dan ditembok.
Setelah lulus SMU Tanjungbumi (1993), ia sempat menganggur setahun, karena akan dinikahkan oleh orangtuanya yang berniaga sapi antarpulau. Kini orangtuanya berjualan bahan bangunan. Ibunya pembatik.
Namun Sulidah nekat kuliah. "Tekad saya, meski saya dari desa, saya ingin masyarakat Desa Paseseh, dapat meningkatkan pendidikannya," katanya.
Di SMU dia masuk A1 (matematika fisika) dan mengambil Jurusan Matematika. "Alhamdulillah setelah kuliah saya tidak mendapat kesulitan," ujarnya.
Selesai studi, untuk sementara ia ingin mengajar di Surabaya sambil memberi les. Setelah itu ia kembali ke desanya, agar masyarakat Paseseh tahu kalau ada warganya yang bertitel sarjana.
Rata-rata masyarakat Madura beranggapan, anaknya kuliah di perguruan tinggi itu tidak berguna. Mereka ingin setelah anaknya lulus SMU jadi pegawai negeri. "Tetapi tidak semua ingin seperti itu," kata Sulidah.
Dengan menimba ilmu di perguruan tinggi, akan ada perubahan daya pikir. Sehingga generasi berikutnya, kalau sudah berkeluarga, cara mendidik anak tak seperti orangtuanya.
Kesannya selama kuliah, "Alhamdulillah lancar. Meski ada kendala keuangan, tetapi dapat diatasi. Berkat usaha batik dan dispensasi penundaan membayaran SPP yang diberikan Unipa."
Saat kuliah, Sulidah mendapat beasiswa Supersemar dan BKM (beasiswa kerja mahasiswa). Dan sebagai lulusan terbaik, ia bersama lulusan terbaik II dan III mendapat hadiah masing-masing Rp 500 ribu dari Unipa. (Heru Darmanta)