back
Serambi MADURA https://zkarnain.tripod.com/
Internet Based Life-long Learning Environment
for Maintaining Professional Vitality

Radar Madura
Selasa, 08 Agustus 00
Jawa Pos


Petani Nusa Tenggara Timur Magang di Sampang
Menimba Teknologi Pembuatan Tambak Garam

SAMPANG - Sebanyak 27 petani garam dari Kabupaten Ngadai NTT, mulai Senin (7/8) kemarin, menimba teknologi pembuatan tambak garam dari petani garam di Sampang. Pelatihan yang disponsori oleh Palindo III Surabaya dan Pertamina ini, bekerja sama dengan PKGI (Primer Koperasi Garam Indonesia) Sampang ini. Direncanakan, acara ini berlangsung selama 20 hari.

Menurut Ketua PKGI Sampang H Moh. Badrudtamam, acara seperti ini baru pertama kali dilakukan di Madura. Selama pelatihan, petani garam dari NTT ini akan lebih banyak melakukan praktek lapangan yang dipusatkan di Desa Aeng Sareh Kecamatan Sampang. "Materi yang akan diberikan nanti, lebih ditekankan pada praktek lapangan, sekitar 70 persen," katanya singkat.

Dipilihnya Kabupaten Sampang menjadi tempat pelatihan ini, kata Badrud, karena satu-satunya Kabupaten di Madura yang memiliki PKGI adalah Sampang. Sehingga, akan membina secara langsung petani garam dari NTT adalah petani dari Sampang. "Setelah pelatihan ini, PKGI Sampang akan mengirim beberapa petani untuk membina secara langsung para petani garam di Kabupaten Ngadai NTT," jelasnya.

Sementara Ketua Rombongan Petani NTT Yohanes Foju kepada Radar Madura mengatakan, untuk tahap pertama, lahan yang akan digunakan sebagai tambak garam ini, seluas 150 hektar. Sedangkan, luas lahan seluruhnya yang disiapkan oleh pemkab Ngadai NTT, sekitar 1000 hektar.

Menurut Yohanes, sebenarnya di Kabupaten Ngadai yang berpenduduk sekitar 200 ribu jiwa ini, sudah ada sekitar 10 hektar tambak garam rakyat. Namun, pengelolaannya sampai saat ini masih memakai cara-cara tradisional. Padahal, kata dia, kondisi alam daerah yang berbatasan dengan Timor Leste ini, sangat cocok bila dikembangkan menjadi pusat pengembangan tambak garam rakyat.

Dijelaskan, hampir semua lahan yang akan dipakai untuk pengembangan tambak garam ini, berada di wilayah pesisir pantai utara Kabupaten Ngadai NTT. "Oleh karena itu, saya sangat berharap setelah pelatihan alih teknologi ini selesai. Para petani kita bisa langsung menetrapkannya di daerah. Sehingga, diharapkan mampu meningkatkan income perkapita dan kesejahteraan masyarakat," harap Yohanes. (fiq)