back
Serambi MADURA https://zkarnain.tripod.com/
Internet Based Virtual Life-long Learning Environment
for Maintaining Professional Vitality

JAWA TIMUR
Sabtu, 27 Mei 2000
Surabaya Post


Dendam, Dua Keluarga Saling Bantai Empat Tewas

Sampang - Surabaya Post

Dipicu dendam tiga bulan lalu, dua keluarga di satu Desa Pagereman, Kecamatan Ketapang, Sampang, saling bantai. Akibat peristiwa berdarah ini, empat orang tewas, masing-masing keluarga kehilangan dua anggota keluarganya. Selain empat korban tewas rumah salah satu keluarga dibakar keluarga lainnya.
Kejadian Jumat (26/5) siang menggegerkan warga setempat. Apalagi mayat korban yang sama-sama luka mengenaskan, masih tergeletak di tegalan yang jaraknya berdekatan.
Petugas yang datang ke lokasi, hanya menemukan mayat. Sedang tersangka yang terlibat dalam pembantaian kabur, begitu pula yang membakar rumah salah satu korban. Kejadian ini berawal dari kedatangan Mat Saleh bersama sembilan orang di rumah Naryo, warga Dusun Gunung Timur, Desa Pagereman. Mereka akan membuat perhitungan dengan dia, atas perbuatan saudara kandungnya Bai yang diduga telah membunuh Taru (60), salah satu keluarga Mat Saleh tiga bulan lalu.
Naryo saat dicari sedang mandi di sumur. Melihat keluarga Mat Saleh dengan senjata di tangan, Naryo berusaha melarikan diri. Namun sekitar rumahnya sudah dikepung. Dia dibantai di sekitar rumahnya, dengan luka mengenaskan di tubuhnya (kepala tersayat, perut terburai, dada robek). Habis membantai Mat Saleh dan rombongannya pulang ke rumahnya berjarak 1 km dari rumah korban, Naryo.
Pembunuhan ini membuat keluarga Naryo tidak terima. Selang satu jam, tujuh orang yang diperkirakan masih keluarganya melabrak rumah Mat Saleh. Mat Saleh yang saat itu bersama anaknya Muhlis, tidak mengira akan kedatangan banyak orang dari keluarga korban Naryo dengan senjata tajam di tangan. Tanpa dapat menghindar, Mat Saleh dan anaknya menghadapi tujuh orang, perang tanding memakai sajam. Dalam waktu sekejab, Mat Saleh dan anaknya Muhlis tewas mengenaskan. Sedang keluarga korban Naryo juga kehilangan satu orang Fadli. Mayat Mat Saleh dan anaknya tergeletak di dekat rumahnya.
Saat menggotong mayat Fadli, dalam perjalanan keluarga korban Naryo, masih menyampaikan membakar rumah Taru (keluarga Mat Saleh). Untung di dalam rumahnya tidak ada orangnya. Saat akan membakar rumah lainnya, petugas gabungan datang. Mereka melarikan diri, dan kini dalam pengejaran polisi.
Kapolres Sampang, Letkol Pol Endaryoko SH, menyayangkan aksi balas-membalas antar-keluarga hingga tewas empat orang. Padahal sejak peristiwa tiga bulan lalu petugas telah menangkap pelakunya untuk diproses hukum. Bahkan dibantu aparat desa telah mengarahkan dua keluarga itu agar balas dendam. (kas)