back
Serambi MADURA https://zkarnain.tripod.com/
Internet Based Virtual Life-long Learning Environment
for Maintaining Professional Vitality

Radar Madura
Senin, 08 Mei 2000
Jawa Pos


Dari Budidaya Tanaman Jarak
Tanaman Hortikultura Yang Menjanjikan

SAMPANG - Dalam rangka pemberdayaan masyarakat pedesaan dengan tanaman alternatif pada musim kemarau, Pos Ekonomi Rakyat (PER) bekerja sama dengan Koperasi Jasa Usaha Bersama Expor Impor (KJUB Exim) Surabaya, berhasil membudidayakan tanaman jarak seluas 6 hektar di Desa Ketapang Laok Kecamatan Ketapang Sampang.Ketua PER Sampang, Ir Sifbrih De Giovie, kepada Radar Madura mengatakan, untuk pilot projek pembudidayaan tanaman jarak tersebut, PER mendapatkan bantuan bibit dari KJUB Exim Surabaya yang bekerja sama dengan sebuah pondok pesantren yang ada di Desa Ketapang Laok. "Untuk pemasarannya tidak ada masalah. Sebab, PER sudah bekerja sama dengan KUBJ Exsim Surabaya," jelasnya.

Budi daya tanaman jarak yang merupakan bahan baku pelumas dan bahan bakar roket tersebut, ternyata sudah pernah dibudidayakan pada masa penjajahan Jepang. Hal ini, bisa dilihat dari banyak ditemukannya tanaman jarak di hampir semua Kabupaten yang ada di Madura.

Menurut Sifbrih, tanaman jarak sangat cocok bila dikembangkan sebagai tanaman alternatif di daerah Madura. Sebab, pengembangan tanaman ini sangat mudah dan bisa dilakukan di lahan-lahan pertanian yang tidak produktif. "Saya melihat, budi daya tanaman ini mempunyai peluang agro bisnis yang cukup bagus dan sangat menjanjikan," imbuhnya.

Ditegaskan, analisa usaha pembudidayaan tanaman jarak ini mampu meningkatkan pendapatan petani, khususnya yang mempunyai lahan pertanian kurang produktif. Dalam setiap satu hekternya, mulai pembelian bibit dan pembelian pupuk sampai pemeliharaan, pembudidayaan tanaman ini hanya membutuhkan biaya sekitar Rp 1,080 juta.

"Tetapi, hasilnya sungguh sangat menggiurkan. Sebab, setiap tiga bulan sekali, petani bisa melakukan panen dengan keuntungan sebesar Rp 2,8 juta. Keuntungan ini, akan berjalan selama dua tahun," tambahnya.

Sementara itu, Kahumas Pemda Sampang Drs Mohammad Hosin saat dikonfirmasi Radar Madura mengatakan, pemda melalui instansi terkait sudah melakukan pembinaan agar pengembangan budi daya tanaman jarak tersebut diminati oleh masyarakat. Sehingga, budi daya tanaman ini mampu menjadi peluang agrobisnis andalan yang mampu mendongkrak pendapatan para petani. "Untuk pengembangan pilot projek tanaman ini, pemda Sampang sudah membantu bibit tanaman seluas 12 hektar," jelasnya. (fiq)