back
Serambi MADURA https://zkarnain.tripod.com/
Internet Based Life-long Learning Environment
for Maintaining Professional Vitality

Radar Madura
Kamis, 24 Agustus 00
Jawa Pos


Gudang Membantah Ogah Beli Tembakau Madura

SUMENEP - Menyangkut adanya keluhan dari kalangan petani tembakau di Madura bahwa walaupun hasil panennya sudah mulai di petik dan siap dipasarkan, namun sejumlah gudang ternyata masih enggan membelinya. Namun hal itu di tepis oleh pemilik gudang tembakau yang ada di Kabupaten Sumenep melalui perwakilan pembeli tembakau Madura di Sumenep, kemarin.

Menurut pemilik gudang tembakau Gudang Garam Sumenep, Fredy Kustianto bahwa sejak 11 Agustus kemarin pihaknya telah membuka gudang tembakaunya dan sejak itu pula sudah melakukan pembelian tembakau. Sebab menurutnya tidak alasan bahwa pihak pebrik tembakau tidak butuh tembakau. Karena pabrik rokok masih sangat menantikan tembakau Madura untuk kebutuhan produksinya.

''Sangat tidak benar jika ada yang mengatakan bahwa pihak gudang pembeli tembakau dalam hal ini gudang ogah membeli tembakau Madura. Sebab terus terang saja, untuk pihak kami (Gudang Garam, Red) masih sangat membutuhkan pasokan tembakau Madura bagi pabrik rokok Gudang Garam di Kediri. Jadi intinya, jangan kawatir dan akan tetap kami membeli tembakau itu. Jadi masyarakat tani tak perlu resah,'' tandasnya.

Namun, kata Fredy, pihaknya tetap menghimbau kepada seluruh masyarakat petani tembakau di Madura, khususnya di Kabupaten Sumenep, untuk tidak sekali-kali mencampur tembakau Madura dengan Jawa. Karena hal itu sangat mempengaruhi kualitas tembakau Madura yang sampai saat ini masih tetap menjadi primadona bagi setiap pabrik penghasil rokok.

''Sangat kami harapkan kemurnian tembakau Madura sebagaimana dulu ketika tembakau jawa masih belum dikenal oleh masyarakat Madura. Serta jangan mencampur pula dengan barang lainnya, seperti ditemukan adanya campuran gula, vanili dan lainnya. Sebab hal itu juga akan mempengaruhi harumnya tembakau Madura yang memang khas itu,'' ujarnya.

Ketika ditanya tentang desakan sejumlah kalangan agar pemerintah membuat aturan pembelian tembakau Madura dalam bentuk tata niaga, pihaknya masih belum mengetahui bentuk dan caranya serta penerapannya di lapangan. Sebab aturan tataniaga pembelian tembakau itu keberadaannya masih relatif dan antar pabrikan punya ciri dan khas yang berbeda memilih dan memilah tembakau yang bagus menurut selera pabrik rokok masing-masing.

''Sekarang misalnya harga tembakau tertingginya sekian ribu, lalu jenis tembakau yang mana yang akan diatur harganya demikian itu. Sebab perlu diketahui, bahwa antar pabrik punya selera yang berbeda tentang bentuk kualitas tembakau yang selaras dengan kebutuhan untuk membuat rokok hasil produknya,'' tandas Ferdy.

Berkenaan dengan rencana batas pembelian tembakau Madura oleh PT Gudang Garam perwakilan Sumenep, ia mengatakan bahwa tidak ada batas waktu pembelian harga tembakau di Sumenep. ''Selagi cuaca masih bagus artinya hujan masih belum turun bagi Gudang Garam akan selalu siap sampai betul-betul tembakau Madura khususnya Sumenep habis. Walaupun cuaca misalnya kurang mendukung, asalkan masih dapat tertolong pihaknya akan seang hati membuka untuk membelinya,'' imbuhnya.

Pada kalsifikasi harga tembakau untuk pembeli tembakau perwakilan Gudang Garam di Madura mematok klasifikasinya dengan tiga tingkatan. Salah satunya tembakau yang tergolong istimewa patokan harganya hingga Rp. 22.500,-, untuk type tembakau pegunungan patokan harga sekitar Rp. 18.000 sampai Rp. 21.000 dan untuk type 04 harga tembakau yang biasa dilakukan berkisar antara Rp. 13.500 sampai 16.500. (rif)