back
Serambi MADURA PadepokanVirtual
Surabaya Based Virtual Life-long Learning Environment
for Maintaining Professional Vitality

Selasa
21 Desember 1999
Radar Madura


Tentang Listrik Pulau Talango, Ada Perampasan Hak
Camat: Tidak Benar, Kami Sudah Lakukan Musyawarah

Sumenep, Radar

Komisi orang hilang dan korban tindak kekerasan (KONTRAS) Madura di Sumenep, menemukan adanya upaya perampasan hak azasi manusia (HAM) oleh aparat pemerintah terkait realisasi listrik masuk desa di Kecamatan Talango, Sumenep. Sebab, dalam pelaksanaanya diduga ada penebangan pohon-pohon produktif di beberapa desa tanpa terlebih dahulu dimusyawarahkan dengan pemiliknya.Koordinator KONTRAS Tadjul Arifin R mengatakan, pihaknya menerima laporan beberapa warga di beberapa desa yang tanah dan tanaman produktifnya ditebang begitu saja. ''Ada sekitar dua puluh orang lebih yang sempat mengadukan masalan ini pada kami. Mereka merasa dirugikan karena pohon-pohon yang jadi sumber nafkah itu ditebang tanpa ganti rugi,'' ungkapnya.

''Soal listrik masuk desa memang mesti kita dukung. Apalagi, itu sudah menjadi keinginan masyarakat Talango. Akan tetapi hal itu jangan sampai merugikan pihak lain,'' tambahnya.

Menurutnya, seharusnya pemerintah, khususnya Camat Talango, sebelum menebang pohon itu mengadakan musyawarah dengan para pemilik tanah dan pohon-pohon produktif itu. Sebab, bila tidak, itu bisa menimbulkan ketidakpuasan pada sebagian warga yang merasa dirugikan.

Tadjul mengatakan, KONTRAS menginginkan pembangunan itu tetap berlanjut, akan tetapi masalah keluhan dan pengajuan ganti rugi oleh masyarakat itu juga dipikirkan.

Sementara itu Camat Talango Drs Achmad Sudarji membantah pihaknya tidak melakukan musyawarah dengan warga. Menurut dia, beberapa hari sebelum listrik itu masuk, pihaknya melalui kepala desa masing-masing sudah melakukan pertemuan. Dalam pertemuan itu tak ada laporan dari kades tentang warganya yang merasa dirugikan.

''Malah hampir setiap Jumat, saya menjumpai masyarakat di masjid-masjid. Dalam kesempatan itu saya meminta waktu untuk menyampaikan beberapa hal tentang rencana pembangunan, termasuk persoalan listrik," tutur Sudarji.

''Belakangan ini saya memang pernah menerima pengaduan sebagian masyarakat lewat koordinator Kontras Madura. Mereka membawa lembaran surat pengaduann itu. Tetapi setelah saya cek, ada warga yang mengaku telah dimintai tanda tangann oleh seseorang. Sedangkan dia sendiri tidak tahu maksud dan isi surat itu,'' ujar Camat.

Dalam konteks ini, Camat Talango akan berusaha untuk mempertemukan pihak-pihak, terutama warga yang merasa dirugikan dengan pemerintah yang disaksikan KONTRAS dan para wartawan. ''Saya harap program listrik masuk desa ini berjalan sukses tanpa ada yang merasa dirugikan,'' katanya. (rif)