back
Serambi MADURA https://zkarnain.tripod.com/
Internet Based Virtual Life-long Learning Environment
for Maintaining Professional Vitality

Radar Madura
Rabu, 28 Juni 00
Jawa Pos


Aktif dan Anggun

SUMENEP - JANGAN biarkan waktu kosong untuk beraktifitas. Jangan lupa juga dibarengi penampilan yang anggun. Apalagi, bila penampilan anggun tadi, selalu dinomorsatukan dan setiap kesempatan. Ciri khas itulah yang dimiliki Iis bernama lengkap Dwi Istiana yang dilahirkan di Sumenep, 13 Pebruari 1982. Karena telaten menjaga keanggunannya yang mempesona, so pasti banyak cowok yang terkesima jika melihatnya. Padahal, untuk selalu tampil anggun bagi Iis agak gampang-gampang sulit.

"Maklum postur badan saya mencapai 169 cm. Teman-teman cowok di sekolah banyak yang keder. Sedangkan saya suka berteman. Jadi kalau tidak menjaga penampilan, barangkali saya tidak punya teman cowok. Katanya sih...saya punya postur badan yang menyeramkan," jelas cewek yang baru lulus SMUN I Sumenep yang mempersiapkan ikut UMPTN di Unibraw Malang.

Putri kedua dari pasangan Moh. Anwar dan Suhartini ini, ternyata diam-diam memiliki prestasi yang relatif wah bagi siswa SMU di Madura. Bahkan prestasinya itu, dia dipercaya selalu menjadi duta diluar sekolahnya. Apa prestasi Iis? "

Hanya pemain volly ball putri. Maklum saya kan punya badan tinggi. Jadi saya mudah smash volly," ujar cewek kece yang suka rekreasi dan dengarkan musik melankolis sambil tersenyum.

Cewek yang suka warna cokelat ini, punya obsesi ingin jadi akuntan di sebuah kantor atau perusahaan swasta. Karena itu, cewek kece berdarah Saronggi ini di UMPTN memilih program ekonomi untuk jurusan akuntansi. Katanya sih, olah raga yang satu ini, diharap bisa membantu masa depannya nanti bila mencari pekerjaan.

Meski Iis berbadan kekar dan pemain volly ball, penampilannya tidak menghilangkan sifat kefeminimannya. Maklum, Iis selalu menjaga penampilan agar tetap anggun dan menarik sebagai seorang wanita. Dia juga mengaku berat hati berpisah dengan orang tuanya bila hendak melanjutkan kuliahnya di Malang nanti.

"Gimana ya...saya takut berpisah dengan orang tua bila kuliah nanti. Taoi, sebelum saya meninggalkan oratu, saya ingin banyak membantu ibu di dapur. Hitung-hitung buat perpisahan untuk kuliah. Doain ya...agar sukses," katanya serius. (ham)