back
Serambi MADURA https://zkarnain.tripod.com/
Internet Based Virtual Life-long Learning Environment
for Maintaining Professional Vitality

Radar Madura
Sabtu, 17 Juni 2000
Jawa Pos


Kepala Desa Perempuan Yang Peduli Kondisi Warganya

SUMENEP - Bagi Hj Siti Maimunah (53th), menjadi seorang Kepala Desa di pulau terpencil tepatnya di Desa Tonduk Kepulauan Ra'as yang menempuh perjalanan sekitar 6 jam dari Sumenep, adalah kesempatan untuk mengabdikan dirinya kepada Allah SWT dan masyarakat. ''Tidak ada target apapun saya menjadi seorang kades, selain ihlas dan ingin beribadah dengan cara mengabdikan kepada masyarakat,'' tutur Kades yang sangat dicintai warganya itu.

Ketua NU Ranting Tonduk ini, mengaku terharu melihat warganya yang hampir 500 orang menjadi janda dan yatim piatu karena ditinggal keluarganya sewaktu berlayar. ''Saya menangis kalau ingat dan melihat penderitaan mereka. Saya mohon agar bupati baru bisa memberikan bantuan beras tambahan OPK kedaerah saya,'' tandasnya dengan mata berkaca-kaca.

Selain itu, soal kepatuhannya kepada ulama tidak diragukan lagi. Bahkan, dialah yang merintis lahirnya Banser dan Pagar Nusa di daerahnya. Semua perlengkapan baju, kebutuhan dan atribut dari 44 Banser dan 100 Pagar Nusa dialah yang menanggungnya. ''Saya ingin NU besar. Makanya apa yang menjadi fatwa ulama selalu saya taati,'' ujarnya singkat.

Bukti lain kecintaannya kepada ulama, dalam pemilu '99 kemarin. Meski dirinya sebagai posisi Kades yang harus netral dalam pemilu, dia tercatat sebagai Ketua Tanfidzi PKB Ranting Tonduk. Tidak takut dipecat? Saya tidak takut diberhentikan, saya akan tawadhu atas keputusan ulama, karena PKB di lahirkan oleh ulama,'' papar Maimunah yang berhasil mendongkrak suara PKB 99% di daerahnya itu.

Menurutnya, kecintaannya kepada ulama adalah bentuk kecintaan kepada Rasululllah SAW. ''Ulama adalah pewaris nabi. Cinta dan dekat dengan ulama, berarti dekat dengan Rasulullah SAW,'' ujar Maimunah yang sempat menjadi bintang saat Konfercab NU Sumenep yang lalu. (sul)