back
Serambi MADURA PadepokanVirtual
Surabaya Based Virtual Life-long Learning Environment
for Maintaining Professional Vitality

Hari
Jumat
17 Desember 1999
Radar Madura


Janji Bupati Soekarno untuk Kembangkan Kepulauan
Warga Masalembu: "Janji Basofi Sudirman pun Tak Pernah Terealisasi"

Sumenep, Radar

Bupati Sumenep H. Soekarno Marsaid berjanji akan memprioritaskan pembangunannnya pada pengembangan di daerah kepulauan. Janji itu rupanya langsung disambut berbagai tuntutan warga kepulauan. Mereka menuntut pembangunan fasilitas umum yang sampai saat ini dinilai kurang memadai.Sejumlah warga kepulauan, terutama warga Kepulauan Masalembu Sumenep, menuntut agar fasilitas angkutan dan transfortasi laut hendaknya dapat diperhatikan oleh pemerintah daerah. Sebab, menurut mereka, angkutan yang ada dinilai sangat tidak memadai dan tidak layak.

Musdalifah, salah seorang warga asal Desa Sukajerukm, Kecamatan Masalima, Masalembu, mengatakan, pihaknya menyambut baik inisiatif bupati Sumenep untuk mengembangkan pembangunan di daerah kepulauan. "Saya atas nama warga kepulauan, merasa bersyukur jika saat ini orientasi pembangunan itu diarahkan ke kepulauan. Karena, memang sejak lama kepulauan seakan-akan terisolir, jika dibandingkan dengan kondisi pembangunan daratan yang maju pesat," ujar mahasiswi STAI Al-Amien, Prenduan ini.

Menurutnya, transportasi Sumenep-Masalembu, yang saat ini menggunakan kapal perintis KM. Manpo, diharapkan bisa diganti kapal penumpang yang lebih layak. ''Kapal perintis yang ada sekarang, kalau saya lihat, kok kayaknya seperti kapal barang yang sengaja dimodifikasi dengan memberi terpal di dek kapalnya," tuturnya.

''Yang sangat memprihatin, kalau lagi musim buah, biasanya di samping kanan kiri kapal itu penuh dengan buah pisang, sampai-sampai kita tidak bisa melihat suasana di luar kapal," imbuhnya.

Senada dengan Musdalifah, Moh. Jauhari, warga Desa Masalima, juga mengharapkan agar rencana bupati itu tidak hanya basa-basi belaka. ''Karena kalau saya ingat janji-janji pejabat, saya kok tidak yakin. Masalahnya ketika peresmian pelabuhan di Masalembu dulu, Gubernur Jatim sewaktu masih Pak Basofi juga pernah berjanji, tapi kok nggak ada sampai sekarang," kata Jauhari.

''Untuk itu, kalau rencana pembangunan di kepulauan itu betul-betul, maka transportasinya harus dipikirkan terlebih dahulu. Misalnya, jumlah armadanya ditambah, ini perlu. Jika tidak, itu nonsense," tambahnya.

Sementara itu, kepala Administrasi pelayaran Kalianget Soebijono ketika ditemui di ruang kerjanya mengatakan, sebetulnya pemerintah daerah telah melakukan pendekatan-pendekatan dengan Pelni Cabang Surabaya, yang tembusannya disampaikan juga ke Kanwil Perhubungan Jawa Timur. Namun masih belum ada tanggapan. ''Kami masih menunggu, apakah pemda yang harus ke Surabaya atau sebaliknya. Tetapi kalau saya usulkan lebih baik pihak Pelni kita undang langsung ke sini untuk melihat layak-tidaknya pelabuhan ini,'' ujar Soebijono.

Menurutnya, usulan awal itu disesuaikan dengan layak dan tidaknya pelabuhan yang akan dilalui oleh kapal itu. Sementara ini, menurutnya, ada sekitar tiga pelabuhan di kepulauan yang dinilai agak layak, yakni pelabuhan Kalianget, Masalembu, dan Kangean. ''Karena untuk ukuran kapal penumpang besar membutuhkan kolam yang agak lebar dan dalam,'' imbuh Soegijono. (rif/rd)