back
Serambi MADURA https://zkarnain.tripod.com/
Internet Based Virtual Life-long Learning Environment
for Maintaining Professional Vitality

Radar Madura
Jumat, 19 Mei 2000
Jawa Pos


Cahyaning Atie, Balita Berprestasi Diburu Fotografer

SUMENEP - Dalam usianya yang masih balita, Cahyaning Atie (2,6 th) mampu menyabet sejumlah prestasi yang belum tentu dimiliki teman sebayanya. Putri pasangan Ir Edy Sudarsono (44 th) dan Ibu Nurul Hayati (42 th) baru-baru ini mendapat penobatan sebagai Balita Prestasi 2000 se-Madura. Bahkan pada tahun yang sama, Nining juga menyabet juara I lomba foto senyum Batita 2000 se-Jatim. ''Ini berkat do'a kedua orang tua,'' ujar Cahyaning sambil menunjukkan tropy yang diraihnya dengan bangga.

Cahyaning Atie yang sehari-harinya akrab dipanggil Nining ini, lahir di Kalianget tepatnya tanggal 27 September 1997. Sebelum berusia satu tahun atau tepatnya berusia 7 bulan, dirinya telah berhasil meraih juara I kontes foto "pesta kasih sayang" 1998 di Tulungagung.

Selain itu, saat usianya berumur 9 bulan, Nining sudah meraih juara favorite lomba "Foto Balita Genit" '98 di Surabaya. Pada Umur 10 bulan. Nining menyabet juara I "Bayi Sehat" 1998 se-Madura, kategori 6-24 bulan di Kabupaten Sumenep. Menyambut milad Aisyiyah ke-85 dan milad Muhammadiyah ke-85 di Pamekasan Madura, lagi-lagi Nining kembali menjadi juara I lomba "Balita Sehat" 1999 se-Madura dengan kategori umur 25-60 bulan

Setiap ada kegiatan lomba balita, kedua orang tuanya yang mengaku gemas melihat tingkah anaknya itu selalu mengikutkannya. Bulan ini, Nining mempersiapkan lomba foto ekspresi Batita Pigeon 2000, festival Balita dan Anak berbakat 2000. ''Saya juga ikutkan Nining dalam lomba foto Balita ceria gaya Nakita di Jakarta,'' ujar Edy, sang ayah yang selalu paham akan keinginan putrinya.

Soal kelebihan yang dimiliki Nining, ibunya Nurul Hayati mengaku tidak habis mengerti tentang kelebihan anaknya yang pandai bergaya dan berpose. ''Empat saudaranya yang lain semasa balita tidak memiliki kelebihan seperti Nining. Ketika saya mengandung si Nining, saya tidak punya firasat apa-apa,'' ujar ibu manis dengan logat Maduranya yang kental.

Nining-pun ketika ditanya mengenai bakatnya mengaku mau hijrah ke Jakrata untuk mengadu nasib tentang dunia seni akting dan rekaman. ''Saya ingin menjadi model terkenal. Dimana lagi kalau bukan Jakarta om'' ujar Nining yang dibenarkan oleh ayahnya bahwa anaknya akan hijrah keibukota.

Tentu saja, perjalanan Nining untuk meraih pestasi yang lebih banyak lagi, kedua orang tuanya selalu menjaga kesehatannya, seperti tidak boleh makan es krim. ''Untuk menjaga giginya, saya tidak pernah memberikan es krim kepada Nining, agar giginya tetap sehat,'' kata Bapaknya sambil meminta Nining memperlihatkan giginya yang sehat. Selamat ya Ning!!! (sul)