back
Serambi MADURA PadepokanVirtual
Surabaya Based Virtual Life-long Learning Environment
for Maintaining Professional Vitality

Sabtu
18 Desember 1999
Radar Madura


PT. Garam Ingkar Janji,
Petani Garam Buat
"Perhitungan"

Walaupun dalam kesepakatan yang melibatkan pihak pemerintah daerah untuk membentuk tim kecil guna menuntaskan persoalan pengembalian tanah rakyat, sampai saat ini tak satupun ada realisasi, bahkan menurut petani garam, untuk mencapai keinginan bersama seluruh petani garan yang menuntut haknya sangat tipis sekali untuk bisa tercapai.

Yayasan petani garam Al-Jihad, adalah salah satu wadah organisasi petani garam yang betul-betul merasa terpukul dengan sikap plintat-plintutnya pihak PT. Garam. Petani garam Al-Jihad merasa dicurangi dan dikelabui oleh pihak PT. Garam. Pasalnya setiap janji-janji yang telah disepakati antara petani garam dengan pihak PT. Garam diingkari sendiri. Terutama sekali tentang janji akan mengembalikan tanah rakyat yang sempat disepekati bersama Kajati di Kediaman KH Said Abdullah, Senin (22/11).Seperti yang sempat dilansir harian ini, pada pertemuan di Pondok Pesantren Mathaliul Anwar Kepanjin itu telah disepakati bahwa pihak PT. Garam akan melepaskan tanah seluas 283 hektare yang terdiri dari 150 hektar untuk daerah utara dan 122 hektare ditambah 10 hektare untuk daerah selatan. Namun sampai saat ini tidak ada satupun realisasi bahwa tanah itu diserahkan kepada kami.

Ketua Yayasan Petani Garam Al-Jihad, Imam Sutardjo kepada radar madura menyatakan bahwa segala janji-janji yang telah diucapkan sendiri oleh pihak PT. Garam hanya basa-basi dan itu salah satu cara saja untuk mengelabui para petani garam. "Pada pertemuan itu disaksikan oleh Kejati Tk. I Jawa Timur Keylan SH, Kajari Sumenep M. Idris SH. dan KH Said Abdullah itu, pihak PT. Garam yang diwakili Ir. Bambang direktur pruduksinya, memang betul-betul berjanji untuk menyerahkan tanah itu , tapi semuanya ditepis," ungkap Imam.

"Pada konteks ini bukan hanya petani garam yang merasa dibohongi, akan tetapi Kejati dan Kiai-pun dibohongi semua. Makanya kalau ini terus dibiarkan, kami akan bikin perhitungan lagi," imbuh Imam geram.

Ketika ditanya bagaimana hasil kerja tim kecil yang menjanjikan akan segera menuntaskan persoalan ini. Ketua yayasan Al-Jihad merasa pesimis dengan kerja tim kecil itu. Karena menurutnya pihak PT. Garam memang mudah mengobral janji-janji akan tetapi selalu dibohongi dengan berbagai alasan. "Saya kira tim kecil itu tidak akan mengubah suasana, sebab pihak pemda masih belum menyelami bagaimana sikap PT. Garam yang plintat-plintut itu. Jangankan pihak pemda, pihak kejaksaan Tinggi yang memang penegak hukum, gampang saja dia menghianati," tegas Imam.

"Makanya dalam waktu dekat kami petani garam Al-Jihad akan segera akan mengadakan rapat inti untuk menentukan langkah selannjutya," ujarnnya. 'Yang jelas kami tak akan pernah berhenti dengan itu," sambungnya. (rif)