back
Serambi MADURA https://zkarnain.tripod.com/
Internet Based Virtual Life-long Learning Environment
for Maintaining Professional Vitality

Radar Madura
Senin, 24 April 2000
Jawa Pos


Masyurat Bawa Rtusan Massa Ke Pengadilan

SUMENEP -- Masih ingat Masyurat? Kiai asal Desa Lenteng Barat, Kecamatan Lenteng yang pada tahun 80-an terlibat sejumlah kasus tindak pidana penipuan dan modus operandi melipat gandakan uang itu. Kemarin ia muncul di PN Sumenep. Yang menarik, ia datang membawa ratusan massa, dengan menumpang pickup kurang lebih 20 buah yang mengingatkan orang pada masa lalu, ketika kasus penipuannya dulu, digelar di PN Sumenep.Dalam sidang kemarin, KH Masyurat memang tidak berperkara. Namun sejumlah massa pengunjuk rasa memberikan pengakuan bahwa mereka datang ke PN atas ajakan Masyurat. Tujuannya, apalagi kalau tidak untuk menekan majelis hakim, yang sedang menyidangkan kasus penghinaannya dan penyerobotan tanah seluas 3000 M2, oleh Sunawi alias Pak Nur.

Secara hukum, Sunawi sebenarnya tidak berhak atas tanah tersebut lantaran sudah dikalahkan hingga ditingkat kasasi oleh penggugatnya, Bikati Buk Tabrai. Namun, meski putusan kasasi sidang dieksekusi PN Sumenep tanah yang kemudian dikuasai ahli warisnya, Masrun kembali diserobot Sunawi disertai penghinaan terhadap Masrun, hingga kasusnya digelar PN.

Kepentingan apa dibalik pengerahan massa yang dilakukan Masyurat dalam mendukung tuntutan Masrun? ''Saya kesini hanya nonton saja, kalau kemudian mereka mengikuti saya, ya tidak tahu,'' tangkis Masyurat, enteng.

Di PN, Masyurat memang tidak kelihatan reaktif memberi dukungan, namun, sejumlah pengunjuk rasa yang memadati ruang sidang dan halaman PN, mengakui bahwa mereka datang diundang Masyurat. Malah, ia menjauh dari ruang sidang, tapi asik berbincang dengan Soegianto SH, hakim yang diduga terima suap dalam kasus persidangan perebutan kursi Golkar di DPRD, beberapa waktu yang lalu.

Ditanya soal perbincangan dengan Soegianto, Masyurat mengaku sudah menitipkan kasus tersebut kepada Soegianto. Namun ia membantah, kalau lewat Soegianto ia minta agar mejelis hakim menyidangkan, memenangkan tuntutan Masrun. ''Ah tidak. Saya cuma minta agar yang salah disalahkan, dan yang benar dimenangkan,'' ujar Masyurat, sambil melepas senyum (sul/rif)